Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan akselerasi transformasi digital nasional melalui empat sektor sekaligus demi memperkuat ketangguhan digital.
"Jadi, kita tidak bisa memilih satu terlebih dahulu atau menyusun agenda prioritasnya. Ini harus dilakukan secara simultan atau bersama-sama. Jadi, ada empat pilar penting," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dalam keterangan pers, dikutip Rabu.
Secara bersamaan untuk mendukung percepatan transformasi digital, pemerintah berupaya menyelesaikan pembangunan infrastruktur digital atau infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, melaksanakan pemerintahan digital (digital governance), memanfaatkan dan menguasi ekonomi digital nasional, serta membangun masyarakat digital.
Keempat langkah tersebut dilakukan secara simultan untuk memperkuat ketangguhan digital.
"Mari kita terus persiapkan diri dan bersama-sama perkuat literasi digital, kecakapan digital, serta ketangguhan digital bangsa kita menuju Indonesia terkoneksi, semakin digital, semakin maju," kata Johnny.
Infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi merupakan prasyarat utama dalam reformasi pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital. Keberadaan infrastruktur digital akan memperkecil kesenjangan digital (digital divide) nasional dan meningkatkan rasio keterhubungan internet antarwilayah di Indonesia.
"Bahkan, harus menjangkau keseluruhan desa dan kelurahan di Indonesia yang saat ini berjumlah 83.218, harus mampu menghubungkan yang belum terhubung secara digital dan tidak meninggalkan yang lain di belakang. Itu adalah spirit utama yang terus diupayakan melalui akselerasi transformasi digital melalui pemerataan pembangunan infrastruktur digital secara nasional," kata Johnny.
Pembangunan infrastruktur digital juga harus diimbangi dengan pembangunan masyarakat dalam memanfaatkan potensi digital atau potensi internet tersebut.
Sumber daya manusia yang memadai akan membuat masyarakat siap memanfaatkan kehadiran internet dan menangkal dampak negatif yang mungkin muncul karena internet.
Indonesia membutuhkan rata-rata 600.000 talenta digital dengan keterampilan menengah setiap tahun selama 15 tahun ke depan, atau total 9 juta orang.