Nunukan (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 21 warga Desa Lokasi I Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, keracunan makanan pada Rabu (30/1) dalam sebuah acara keluarga.
Informasi yang diperoleh dari seorang warga Mansalong Kecamatan Lumbis bernama Balsom, Jumat mengatakan, warga yang keracunan tersebut setelah mengonsumsi makanan yang dimasak secara bersama-sama.
Menurut Balsom, udang yang dikonsumsi itu dikabarkan berasal dari Kecamatan Sebuku oleh Masura, salah seorang korban. Namun dia juga tidak mengetahui secara pasti yang menyebabkan semua korban keracunan.
Tim medis yang piket di Ruang Rawat Inap Puskesmas Lumbis, dr Hesty di Lumbis, Jumat membenarkan terjadinya peristiwa keracunan tersebut terhadap 21 warga Desa Lokasi I yang baru dirasakan sekitar pukul pukul 1.00 Wita pada Kamis (31/1) dinihari.
Sekitar pukul 4.30 Wita, para korban mendatangi Puskesmas Lumbis yang jauhnya kurang lebih empat kilometer dari puskesmas tersebut, katanya.
Ia menjelaskan, sesuai informasi dari para korban kejadian awalnya setelah makan malam sekitar pukul 20.00 Wita dan sekitar pukul 1.00 Wita para korban tiba-tiba mengalami sakit perut, mules, mual, muntah dan mencret.
"Nanti setelah mengalami gejala-gejala ini baru mereka semua ke Puskemas pada subuh itu," katanya.
Namun dari 21 korban itu, hanya enam orang yang dirawat inap sementara korban lainnya langsung dipulangkan pada Kamis (31/1) pagi karena kondisinya telah membaik kecuali enam orang dan salah satu seorang ibu hamil terpaksa dirawat intensif.
"Jadi hanya enam orang yang dirawat inap, salah satunya ibu hamil tadi," katanya.
Hesty mengaku belum tahu pasti apakah udang yang dikonsumsi tersebut menjadi penyebab keracunan mereka. Meskipun pihaknya telah melakukan tindakan medis dengan memberikan perawatan secepatnya dan mengambil sampel dari para korban tetapi kepastian penyebabnya belum diketahui.
"Kita sudah ambil sampel, tapi belum diketahui hasilnya karena tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan baru tiba (Jumat) untuk melakukan penelitian laboratorium," ujar Hesty saat dihubungi.
Ia menceritakan berdasarkan pengakuan beberapa korban yang menjalani perawatan di Puskesmas Mansalong bahwa makanan yang dikonsumsi itu persiapan untuk acara keluarganya di Kecamatan Sembakung yang sebagian dibeli di ibukota Kabupaten Nunukan beberapa hari sebelumnya. (*)