Balikpapan (ANTARA) - Pemerintah Kota Balikpapan kembali melakukan refocusing atau pergeseran anggaran dalam APBD Balikpapan 2021 ini. Refocusing dilakukan untuk mendapatkan dana bagi penanganan COVID-19.
Dari hasil refocusing tersebut, didapatkan hingga Rp60 miliar terdiri Rp45 miliar untuk Dinas Kesehatan sebagai biaya melawan COVID-19 dan penunjang PPKM mikro Rp15 miliar lebih.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Subari, dana tersebut antara lain untuk mendukung program pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro yang telah diperpanjang hingga empat kali.
“Program PPKM itu juga melibatkan beberapa OPD, sebagai kegiatan terpadu dan melibatkan banyak pihak untuk melawan COVID-19,” kata Subari, pertengahan pekan ini.
Kemudian ada juga kegiatan penunjang PPKM mikro yang mendapat anggaran mencapai Rp15 miliar, sehingga seluruhnya dari refocusing didapat dana Rp61 miliar.
“Dan sudah sah, kemarin sudah disetujui DPRD,” kata Subari lagi.
PPKM Mikro di Balikpapan dinilai cukup sukses menekan angka penularan COVID-19.
Pembatasan kegiatan masyarakat di tingkat RT atau Rukun Tetangga tersebut efektif mengisolasi warga yang terpapar COVID-19, menjaga warga lain dari kemungkinan terpapar namun tidak mematikan perekonomian.
“Warga yang sehat tetap bebas beraktivitas, tentu dengan protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan,” kata Ketua RT 24 Taman Sari M Yahya.
Dipadukan dengan vaksinasi yang terus berjalan saat ini, upaya Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Balikpapan juga mulai terlihat di angka laporan kasus harian warga yang positif terpapar COVID-19.
Angka yang positif terpapar COVID-19 harian kini bahkan sudah pernah berada di level 15 orang saja.
Padahal di bulan Maret jumlah penambahan kasus mencapai 60 orang per hari, atau di pertengahan Januari 2021 yang nyaris 150 orang per hari dan menyebabkan rumah-rumah sakit yang menangani COVID-19 kehabisan tempat tidur kosong dan ruang isolasi penuh.