Kutai Timur (ANTARA) - Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menegaskan komitmen dalam menyelesaikan infrastruktur jalan antar desa di Kecamatan Sangkulirang pada lima tahun kepemimpinannya sebagai dukungan peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
"50 program unggulan kami untuk di Sangkulirang diutamakan perbaikan infrastruktur desa, untuk memperlancar mobilitas antar desa dan kecamatan," katanya saat kegiatan safari syawal di Kecamatan Sangkulirang, Kamis.
Dia mengatakan salah satu pekerjaan rumah (PR) yang masih belum terselesaikan, yaitu akses jalan yang menghubungkan masyarakat di Kecamatan Sangkulirang seberang hingga ke Kecamatan Sandaran.
Ardiansyah menargetkan 30 persen pembangunan infrastruktur jalan desa menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tiap tahunnya.
Program tersebut dimuat dalam 50 program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Kutim 2025-2029, yang terbagi pada segmen Desa Hebat.
Ia menjelaskan terkait program Desa Hebat, bertujuan mengembangkan seluruh aspek, baik infrastruktur, ekonomi, hingga sumber daya manusia.
"Kalau permasalahan itu selesai maka ekonomi micro daerah juga bakal terdongkrak naik," jelasnya.
Ardiansyah mengungkapkan Kecamatan Sangkulirang merupakan salah satu kecamatan tertua di Provinsi Kalimantan Timur bersama dengan Kecamatan Muara Ancalong.
Dia berharap kecamatan tersebut harus dapat lebih berkembang lagi.
" Sangkulirang memiliki wilayah kota yang kecil tapi memiliki ekonomi yang tinggi, Dengan di topang desa desa yang kecil. Sudah saat nya Sangkulirang dipoles untuk dibanahi," katanya.
Ardiansyah mengajak seluruh elemen masyarakat di Kecamatan Sangkulirang untuk bersama-sama mendukung tujuan pembangunan Kutai Timur, hingga mewujudkan Kutim yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing.
Bupati Kutim prioritaskan infrastruktur desa di Kecamatan Sangkulirang
Kamis, 17 April 2025 12:38 WIB
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman. (Antara Kaltim/Muhammad Hafif Nikolas)
50 program unggulan kami untuk di Sangkulirang diutamakan perbaikan infrastruktur desa, untuk memperlancar mobilitas antar desa dan kecamatan
