Samarinda (ANTARA Kaltim) - PT PLN Wilayah Kalimantan Timur melakukan jadwal padam pada jaringan Sistem Mahakam atau sistem interkoneksi pada jaringan transmisi 150 kV ke tiga kota yakni Kota Balikpapan, Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Memang dibuat jadwal padam di Kota Samarinda, Balikpapan dan Tenggarong (ibukota Kutai Kartanegara) dan bukan pemadaman bergilir tetapi sebagai antisipasi ketika terjadi kenaikan beban dari pelanggan yang disebabkan cuaca panas sementara ada penurunan pada beberapa sistem pembangkit," ungkap Kepala Komunikasi dan Hukum PT PLN Kaltim, Imam Taufik, yang dihubungi dari Samarinda, Rabu (10/10).
Jadi, katanya, jika terjadi kekurangan daya maka terpaksa dilakukan pemadaman sesuai lokasi yang sudah kami umumkan.
Namun, saat daya itu mampu masih mencukupi jadwal pemadaman tersebut tidak dilakukan, katanya.
"Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu karena pada siang hari terjadi gerimis dan malam ada penurunan beban dari hari sebelumnya sehingga pemadaman dapat kami minimalkan," kata Imam Taufik.
Pada Sistem Mahakam, lanjut Imam Taufik, terdapat enam pembangkit milik PLN, enam pembangkit sistem sewa serta tiga pembangkit melalui sistem `Excess Power` kelebihan pasokan listrik dari sebuah perusahaan dan sistem IPP (investasi listrik swasta).
Enam pembangkit milik PLN tersebut yakni PLTGU Tanjung Batu, PLTD Karang Asam, PLTD Keledang, PLTD Gunung Malang, PLTD Batakan dan PLTG Sambera.
Sementara, enam pembangkit yang disewa yakni, Menamas, PLTD Kaltimex 1 dan 2, PLTD Kaltimex 3, PLTD Cogindo, PLTD CDE serta PLTMG Kaltimex.
Tiga pembangkit dengan sistem `Excess Power` dan IPP adalah, PLTU CFK dengan status IPP dan PT Sumalindo di Loa Janan dan PT Sumalindo di Senoni dengan status `Excess Power`.
Dilakukannya jadwal pemadaman itu juga lanjut dia karena penurunan kemampuan daya pada beberapa pembangkit di Sistem Mahakam.
"Penurunan daya mampu pada saat ini adalah PLTGU Tanjung Batu diakibatkan berkurangnya gas dari kebutuhan 10,2 MBTUD dan saat ini pasokan hanya 4,3 MBTUD. Kemudian PLTU CFK dikarenakan temperatur air sungai pada musim kemarau yang mengakibatkan penurunan daya mampu sekitar tiga MW, serta PT Sumalindo di Senoni setelah terbakarnya peralatan sampai saat ini masih belum operasi optimal," katanya.
Cuaca yang cukup panas di Kaltim saat ini juga berdampak pada pemakaian listrik atau beban akan naik yang diprediksi oleh penggunaan alat pendingin `AC` (pendingin udara) dan sejenisnya oleh para pelanggan PLN.
"Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab terjaidnya penurunan kemampuan sehingga terpaksa dilakukan jadwal pemadaman pada Sistem Mahakam," kata Imam Taufik. (*)
PLN Kaltim Buat Jadwal Padam Sistem Mahakam
Kamis, 11 Oktober 2012 4:15 WIB