Samarinda (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengoptimalkan empat layanan dasar utama sebagai wujud Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam penanganan warga terdampak bencana di wilayah tersebut.
"Kami fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar yang mencakup permakanan, sandang, tempat penampungan sementara, hingga dukungan psiko-sosial bagi korban," kata Kepala Dinsos Kaltim Andi Muhammad Ishak di Samarinda, Senin.
Penanganan bencana di daerah ini bersifat multi-sektoral, kata dia, sehingga memerlukan kerja sama lintas sektor yang intens dan terkoordinasi di bawah komando Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Menurut Andi, koordinasi dan komunikasi yang ketat menjadi kunci untuk menghindari tumpang tindih kewenangan mengingat adanya irisan tugas teknis antara Dinsos dan BPBD di lapangan.
"Melalui pembagian peran yang jelas, pemerintah dapat memastikan siapa berbuat apa sehingga tanggung jawab pemenuhan kebutuhan warga dapat berjalan efektif," ucapnya.
Pihaknya menjamin ketersediaan permakanan yang memadai agar warga yang tertimpa musibah tidak mengalami kesulitan pangan pada masa darurat.
Distribusi sandang juga menjadi prioritas dengan perhatian khusus pada kebutuhan spesifik kelompok rentan, seperti ibu hamil, anak-anak, wanita, dan penyandang disabilitas.
"Total yang kami siagakan untuk logistik kebencanaan adalah 17.000 paket," kata Andi.
Penyediaan tenda dan fasilitas penampungan sementara disiapkan secara sigap bagi korban yang kehilangan tempat tinggal akibat kerusakan infrastruktur rumah.
Layanan dukungan psiko-sosial turut dihadirkan Dinsos Kaltim dalam memulihkan trauma mental korban, baik saat kejadian berlangsung maupun pada fase pascabencana.
"Keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat serta relawan tangguh, seperti Tagana dan Pramuka Peduli Bencana, dinilai sangat krusial dalam mempercepat respons penanggulangan," ucap Kepala Dinsos Kaltim Andi Muhammad Ishak.
