Balikpapan (ANTARA) - Proyek pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Talisayan–Maloy yang dikerjakan oleh PT PLN (Persero) kini sudah hampir selesai. Kemajuan pekerjaan fisik sudah mencapai 90 persen.
“Meski ada libur Idul Adha 1446 Hijriyah, kami berhasil menjaga konsitensi kemajuan pekerjaan,” kata Manajer PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UPP KLT) 3 Ridho Muntaha, Kamis.
PLN UPP KLT 3 di bawah koordinasi PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) dalam pembangunan jalur distribusi sepanjang lebih kurang 187 km ini. Pekerjaan meliputi pembangunan fondasi, pemasangan menara, hingga penarikan kabel listrik antarmenara yang membentang dari Kabupaten Berau hingga Kutai Timur.
Ridho Muntaha menambahkan, momentum Idul Adha bahkan membawa semangat baru dalam menyelesaikan proyek. “Nilai pengorbanan dan pengabdian kami terjemahkan ke dalam semangat kerja untuk menyelesaikan proyek ini sebaik mungkin,” katanya.
PLN menyebut bahwa percepatan proyek dilakukan tidak hanya untuk memenuhi target penyelesaian teknis, namun juga sebagai bagian dari strategi nasional dalam memperkuat sistem transmisi regional dan mendorong ketahanan energi di kawasan industri dan permukiman pesisir.
General Manager PLN UIP KLT Raja Muda Siregar menyebut proyek ini krusial bagi penguatan sistem kelistrikan interkoneksi Kaltim–Kaltara, khususnya di kawasan industri dan permukiman.
“Pasca Idul Adha, kami kembali bekerja dengan semangat baru. Proyek ini ditargetkan rampung akhir 2025 untuk mendukung keandalan listrik dan percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah,” jelas Raja.
Selain pekerjaan fisik, percepatan penyelesaian Right of Way (ROW) juga terus dilakukan secara aktif dan persuasif. ROW atau jalur khusus ini disiapkan agar pembangunan jaringan listrik dapat dilakukan dengan aman, termasuk area di bawah bentangan kabel dan akses menuju menara.
Warga sekitar menyambut baik progres proyek ini karena diharapkan dapat memperkuat pasokan listrik rumah tangga dan pelaku usaha lokal. PLN menargetkan keberadaan jaringan ini dapat membuka potensi investasi baru dan mempercepat pemerataan infrastruktur di wilayah pesisir Kalimantan. *