Nunukan (ANTARA Kaltim) - Untuk memudahkan pengawasan terhadap penumpang dari dan ke Malaysia, Kantor Imigrasi Nunukan akan memasang Border Counter Management (BCM) di Pelabuhan Liem Hie Djung Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur.
Berkaitan dengan rencana ini, Kepala Kantor Imigrasi Kabupaten Nunukan, Drs I Gunawan Koesoema S, MM di Nunukan, Senin membenarkan sebagai bentuk mempermudah pengawasan terhadap penumpang yang akan berangkat dan dari luar negeri (Malaysia).
BCM ini, lanjut dia, akan diadakan bersamaan dengan pembangunan "counter" yang akan dibangun di Pos Lintas Batas Laut (PLBL) Pelabuhan Internasional Liem Hie Djung yang diaktifkan paling lambat Januari 2013 mendatang.
Sarana BCM yang akan di pasang Imigrasi Nunukan, kata Gunawan, berupa tempat atau pengambilan sidik jari penumpang pelintas batas antar negara yang bertujuan kemudahan melakukan pengawasan.
Fasilitas ini belum diadakan pada "counter" yang ada di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan yang selama ini menjadi pelabuhan kapal angkutan resmi Nunukan-Tawau Malaysia karena ketidakmampuan saran prasarana seperti listrik yang belum memadai.
"Di Pelabuhan Tunon Taka belum bisa dipasangi BCM karena listrik tidak mampu sehingga kemungkinan besar baru dapat diadakan di Pelabuhan Lamijung (Liem Hie Djung) nanti," ujar Gunawan kepada wartawan.
Keberadaan BCM untuk pengambilan sidik jari penumpang, maka suatu waktu apabila ada penumpang yang kehilangan paspor atau dokumen keimigrasian lainnya mudah mengeceknya.
Sebab, kata Gunawan, penumpang atau pemilik paspor yang hilang tersebut dapat mengecek di BCM waktu pemeriksaan dokumen keimigrasiannya dan dapat diprint out kembali.
"Jadi keuntungan BCM ini adalah memudahkan pengawasan penumpang pelintas batas termasuk yang kehilangan paspor," sebut Gunawan.
Mengenai rencana pembangunan "counter" pemeriksaan dokumen keimigrasian penumpang yang akan dan tiba dari Tawau Malaysia di Pelabuhan Liem Hie Djung, Gunawan mengatakan dalam waktu dekat ini.
Menurutnya, pihaknya sedang mengajukan permohonan lokasi pembangunan "counter" ke Pemkab Nunukan dalam hal ini Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi selaku pengelola Pelabuhan Liem Hie Djung.
Rencananya, sebut Gunawan, Kantor Imigrasi Nunukan akan membangun sebanyak tiga loket pemeriksaan paspor bagi penumpang yang tiba dan dua loket bagi penumpang yang akan berangkat ke luar negeri.
Kenapa loket ketibaan yang lebih banyak, dia beralasan kedatangan penumpang biasanya bersamaan dua sampai tiga kapal sehingga dibutuhkan loket yang lebih banyak untuk mempercepat pelayanan. (*)