Balikpapan (ANTARA) - Jenazah Wakil Wali Kota Balikpapan terpilih Thohari Aziz diproses dengan cepat, sejak dimandikan atau disucikan, dikafani, disholatkan pada Rabu (27/1) di RS Pertamina Balikpapan (RSPB) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Thohari Aziz yang meninggal dunia disebabkan terpapar COVID-19, pada pukul 17.30 Wita jenazahnya dimandikan, kemudian dikafani, dan dimasukkan ke peti jenazah oleh pihak rumah sakit, baru kemudian dishalatkan bakda Magrib oleh keluarga dan rekan sejawatnya dari DPRD, sejumlah pejabat Pemkot Balikpapan, dan para kader DPC PDI Perjuangan.
Putra almarhum, Revo, menjadi imam shalat jenazah ayahnya. Anggota Komisi II DPRD Balikpapan Ustaz Syukri Wahid memimpin doa untuk almarhum.
Pukul 19.40 Wita jenazah dilepas oleh Wali Kota Rizal Effendi untuk dibawa ke pemakaman umum di Km 15 Karang Joang.
Sebelumnya istri mendiang Risti Utami Dewi menyampaikan permohonan maaf untuk almarhum bila ada kesalahannya selama berinteraksi dengan sejawat di DPRD, Pemkot, dan seluruh warga Kota Minyak itu.
Usai pidato singkat tersebut hadirin menahan haru. Istri Wali Kota terpilih Rahmad Mas’ud Hajjah Nurlena yang mewakili suaminya terpaksa sedemikian rupa menahan diri tidak memeluk sahabatnya tersebut sebab protokol COVID-19. Hanya airmata berlinangan dari wajah kedua istri para pemimpin Balikpapan itu.
Menjelang azan isya, rombongan jenazah berangkat dengan dikawal para kader PDIP Balikpapan.
Thohari Aziz sempat dirawat selama 10 hari di RSPB. Sebelumnya istrinya Risti Utami Dewi yang positif COVID-19 dan juga dirawat di RSPB hingga sembuh.
Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud yang sedang berada di Jakarta awalnya kaget dan tidak percaya telah kehilangan Thohari Aziz.
“Kami selalu berkomunikasi, saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan saling mendoakan,” tutur Rahmad. Wali Kota terpilih ini juga memintakan maaf bila almarhum meninggalkan kesalahan di antara teman dan warga Balikpapan.
“Insya Allah beliau husnul khatimah,” kata Rahmad dengan suara serak.