Balikpapan (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan Noor Thoha memanfaatkan momen beberapa menit saat memberikan sambutan dalam debat publik Pilkada Balikpapan, Rabu malam, untuk membantah bahwa debat tersebut hanya sekadar formalitas memenuhi tahapan pilkada dan direncanakan (by design).
“Tidak benar debat ini by design,” kata Thoha yang baru saja sembuh dari terpapar COVID19. By design yang dimaksud Thoha adalah debat diatur sedemikian rupa hingga menguntungkan pasangan calon tunggal Rahmad Mas’ud-Thohari Aziz.
“Sekali pun calon tunggal, kami tetap selenggarakan secara luber dan jurdil,” ujar Thoha, sebelum debat dimulai, di Borneo Ballroom Hotel Novotel, Balikpapan, Kalimatan Timur.
Luber adalah singkatan dari langsung, umum, bebas, dan rahasia, adalah prinsip-prinsip penyelenggaraan pemilu. Jurdil atau jujur dan adil adalah asas atau dasar pemilu.
Thoha juga menjamin KPU Balikpapan profesional dan berintegritas dalam menegakkan prinsip dan asas pemilu tersebut.
“Jadi silakan masyarakat mengawasi hingga tingkat panitia pemungutan suara di lingkungannya masing-masing,” ujar Thoha.
Ketua KPU Balikpapan itu menambahkan bahwa debat publik tersebut adalah pendalaman visi dan misi dari pasangan calon. Debat tersebut untuk mengetahui secara lebih detail keputusan-keputusan yang akan diambil oleh pasangan calon akan satu hal tertentu menyangkut Balikpapan.
Dengan debat dan jawaban yang diberikan pasangan calon, diharapkan masyarakat pemilih akan terang melihat kualitas pasangan calon dan dapat menentukan pilihannya.
“Dalam hal ini setuju atau tidak setuju pada calon tunggal ini,” demikian Thoha.
Bila setuju, masyarakat dapat mecoblos gambar pasangan calon di surat suara, namun bila tidak setuju, masyarakat dapat mencoblos kolom kosong di sebelah gambar pasangan calon.
Pilkada Balikpapan diselenggarakan sebagai bagian dari Pilkada Serentak 2020 di seluruh Indonesia pada 9 Desember mendatang. Pasangan Rahmad Mas’ud-Thohari Aziz mencalonkan diri sebagai wali kota-wakil wali kota dengan didukung 9 partai pemegang seluruhnya 40 kursi di DPRD Balikpapan.