Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Komisi IV DPRD Kalimantan Timur mendukung pengembangan Museum Mulawarman di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegera, yang saat ini mulai sepi pengunjung.
"Jika melihat kondisinya sekarang, Museum Mulawarman kurang mendapat perhatian dari berbagai pihak, seakan hanya menjadi tempat yang biasa saja ketika dikunjungi, terlebih para pengunjungnya kebanyakan cuma dari anak sekolah dasar di sekitar Tenggarong," kata Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Ahmad Abdullah di Samarinda, Selasa.
Abdullah mengatakan, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal maupun asing maka dinilai perlu melakukan sejumlah perombakan serta berbagai inovasi baru, mulai dari sisi sarana dan prasarana hingga menonjolkan sisi etnik budaya lokal Kutai.
Oleh sebab itu, lanjut Abdullah, Komisi IV mendukung sesuai dengan tupoksinya yakni dalam hal anggaran dan legislasi, termasuk mengomunikasikan berbagai faktor yang menjadi kendala selama ini bagi pihak museum dalam melakukan pengembangan dan promosi, kepada pihak pemerintah.
Hal senada diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Kaltim Waris Husein yang menyebutkan Museum Mulawarman merupakan warisan budaya yang luhur karena mengandung banyak aspek mulai dari sejarah hingga pendidikan budaya bangsa.
Menurut Waris, pantas kalau keberadaan Museum Mulawarman menjadi daya tarik para wisatawan lokal maupun asing, baik dalam hal penggalian pendidikan sejarah hingga pengenalan nilai-nilai yang menjadi jati diri bangsa.
Oleh sebab itu, pihak pengelola museum perlu menggali ilmu di daerah-daerah maju yang pendapatan daerahnya sebagian besar dari sektor pariwisata.
Yogyakarta misalnya, pemerintah daerahnya melakukan inovasi dengan membuat kantor perwakilan di Eropa, hanya untuk mempromosikan daerahnya.
"Tidak semua daerah memiliki bukti-bukti sejarah seperti museum, apalagi peninggalan kerajaan hindu tertua di nusantara. Pastinya kalau dipromosikan dengan benar maka akan banyak mendatangkan para wisatawan lokal maupun asing, terlebih akan mengundang para arkeolog maupun ahli sejarah guna menambah pengetahuannya," kata Waris.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Zain Taufik Nurrohman menuturkan bisnis terbesar di dunia adalah pariwisata karena terkait erat dengan bidang-bidang lain, terutama perekonomian kreatif.
"Bisnis penerbangan, kuliner, wisata bahari, hingga segala bentuk kerajinan akan hancur kalau tidak ada orang-orang yang melakukan wisata. Dan Kaltim merupakan daerah yang kaya akan warisan yang mengandung banyak nilai," kata Zain.
Museum merupakan salah satu obyek wisata yang tidak ternilai dan tidak akan terpengaruh terhadap cuaca/iklim ekonomi, sehingga apabila diperhatikan dengan baik maka akan menjadi sumber pendapatan daerah baru yang tidak kalah besar dengan lainnya.
Sementara itu Kepala UPTD Museum Mulawarman Riduansyah mengatakan pihaknya tidak dapat melakukan berbagai upaya pengembangan yang maksimal, dikarenakan masih terbentur dengan sejumlah persoalan pokok, seperti minimnya sarana dan prasarana pendukung termasuk anggaran yang masih jauh dari maksimal.
Adapun program sementara yang rutin dilakukan pihak museum adalah bekerja sama dengan pihak sekolah dalam rangka menanamkan nilai dasar sejarah kepada putra-putri bangsa, agar mau mencintai dan menggali nilai-nilai sejarah melalui museum.
"Pendapatan utama museum berasal dari tiket masuk saja, namun ini tidak mampu membiayai operasional kegiatan, terlebih jumlah pengunjung terus mengalami penyusutan sehingga dengan adanya kunjungan komisi IV ini diharapkan menjadi pintu gerbang dan langkah awal dalam melakukan pengembangan museum di masa mendatang," kata Riduansyah. (Humas DPRD Kaltim/adv)