Penajam (ANTARA) - Badan Pusat Statistik atau BPS Kabupaten Penajam Paser Utara menyebutkan kontribusi produk domestik regional bruto (PDRB) daerah terhadap Provinsi Kalimantan Timur selama sembilan tahun belakangan masih di bawah dua persen.
Kepala BPS Kabupaten Penajam Paser Utara, Achmad Yasid Wijaya saat ditemui di Penajam, Rabu menjelaskan PDRB merupakan transaksi ekonomi yang terjadi di wilayah domestik.
Transaksi ekonomi tersebut lanjut ia, meliputi pertambangan, pertanian, perkebunan dan lain sebagainya, dan transaksi-transaksi ekonomi tersebut masih cukup rendah di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Berdasarkan data BPS Provinsi Kalimantan Timur menurut Achmad Yasid Wijaya, nilai kontribusi PDRB Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2019 masih di bawah Kabupaten Kutai Barat yang tercatat 4,41 persen.
Di mana pada 2019 sumbangan PDRB Kabupaten Penajam Paser Utara kepada Provinsi Kalimantan Timur hanya tercatat 1,39 persen, pada 2018 kontribusi PDRB sekitar 1,40 persen.
Sedangkan sumbangan PDRB Kabupaten Penajam Paser Utara kepada Provinsi Kalimantan Timur pada 2017 tercatat 1,44 persen.
"Selama tiga tahun terakhir terlihat sumbangan PDRB Kabupaten Penajam Paser Utara cenderung menurun, dan kami prediksi 2020 kembali menurun," jelas Achmad Yasid Wijaya.
Ia memprediksi transaksi ekonomi di Kabupaten Penajam Paser Utara akan kembali menurun dengan adanya pendemi Coronavirus Disease atau COVID-19.
Sementara kata Achmad Yasid Wijaya, IPM (indeks pembangunan manusia) di Kabupaten Penajam Paser Utara sejak 2018 mengalami peningkatan.
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup di suatu daerah meliputi kesehatan, pendidikan dan pengeluaran per kapita.
"Angka IPM di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2017 tercatat 70,59 persen, 2018 naik menjadi 71,13 persen dan 2019 mencapai 71,64 persen, angka itu tergolong tinggi", kata Achmad Yasid Wijaya.