Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Anggota Komisi III DPRD Berau H Liliansyah SH meminta Pemerintah Kabupaten Berau melakukan pengawasan terhadap perilaku para spekulan dalam rangka mengendalikan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan 1433 Hijriah.
"Karena kenaikan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat ini terkadang bukan mengalir secara alami, akan tetapi lebih banyak dilakukan oleh oknum spekulan pasar yang mengambil keuntungan di balik momen bulan Ramadhan dan Idul Fitri," ujarnya di Tanjung Redeb, Berau, Selasa.
Menurut dia, perilaku para spekulan itu perlu diantisipasi agar jangan sampai konsumen yang menjadi korban, khususnya masyarakat yang tergolong kurang mampu.
Menurut dia, berdasarkan pantauan dan laporan masyarakat kepadanya, harga kebutuhan pokok di pasaran di Kabupaten Berau sudah mulai merangkak naik.
Ia menambahkan, hal yang dikhawatirkan adalah kenaikan harga tersebut tidak terjadi secara alami, akibat sedikitnya panen kebutuhan pokok atau mahalnya biaya transportasi untuk membawa hasil pertanian ke pasar.
"Akan tetapi kenaikan tersebut disebabkan ulah para spekulan," katanya.
Menurut politikus Partai Bulan Bintang (PBB) itu, akan sangat berat beban yang harus ditanggung masyarakat, kalau pemerintah tidak melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap naiknya harga-harga kebutuhan pokok tersebut.
Karena itu, lanjut Liliansyah, untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, ia mengajak pemerintah melakukan langkah-langkah antisipasi, agar kenaikan harga agar tidak terlalu membebani masyarakat, khususnya bagi umat Islam yang akan menjalankan ibadah bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri .
Langkah antisipasi yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah, segera melakukan operasi pasar terbuka secara efektif, dan efisien sejak dini guna mencegah spekulan pasar melakukan aksinya menaikkan harga, yang meresahkan masyarakat.
Daging Sapi
Sementara itu berdasarkan informasi di pasar, tingginya harga daging sapi menjelang Ramadhan mencapai Rp120 ribu per kg. Pedagang beralasan pedagang bahwa stok daging sapi berkurang.
Namun setelah dicek ke rumah pemotongan hewan (RPH) di Gunung Tabur, ternyata hewan sapi tidak berkurang.
Menurut Asriansyah, tukang jagal yang bertugas setiap hari, pihaknya memotong daging sapi sejumlah tujuh ekor. "Tidak kekurangan stok daging sapi," katanya yang ditemui di RPH.
Ia mengatakan, kegiatan menyalurkan daging sapi ke Pasar Sanggam Adji Dilayat (SAD) juga tidak mengalami hambatan, seperti transportasi karena biasanya pedagang daging yang mengambil ke RPH. (*)
Anggota DPRD: Awasi Spekulan Jelang Ramadhan
Selasa, 10 Juli 2012 18:40 WIB