Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Anggota DPRD Berau Liliansyah menilai Kabupaten Berau sudah selayaknya memiliki peralatan penyedot debu jalanan (road sweeper) sebagai bagian untuk memperindah wajah kota agar lebih bersih.
"Karena jika mengandalkan tenaga manusia untuk menyapu dan membersihkan debu jalanan, niscaya tidak akan sanggup. Apalagi jalan-jalan kita ini sudah banyak debu yang mengendap menjadi tanah, makanya alat ini sangat kita perlukan," kata Liliansyah di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Sabtu.
Kondisi jalan kotor dalam kota, menurut Liliansyah, dipicu dua faktor yaitu trotoar jalan yang masih tanah dan kadang lebih tinggi dibandingkan badan jalan serta aktivitas truk pengangkut tanah yang tidak ditutup sehingga tanah yang diangkut berhamburan ke jalan.
Hal itu juga diperparah dengan aktivitas membangun oleh masyarakat yang menempatkan material di badan jalan seperti banyak terlihat di jalan-jalan dalam kota.
"Kita berharap 2 faktor ini dapat ditekan oleh 2 instansi berbeda sesuai kewenangannya, serta pemenuhan kendaraan penyedot debu untuk membersihkan debu jalan dari faktor lain.
Sementara itu, Kepala Kantor Kebersihan Berau, Drs Yuliansyah MM menyebutkan bahwa pengajuan "road sweeper" sudah sejak 2008 diusulkan namun belum mendapat persetujuan.
"Karena harganya memang mahal, berkisar Rp800 juta pada saat itu, tidak tahu kalau sekarang mungkin bisa lebih mahal lagi, tapi kita memang sudah layak memilikinya, seperti kota-kota lain," ujarnya.
Saat ini, katanya, kota yang memiliki "road sweeper" adalah Kota Balikpapan, Bontang dan Tarakan yang kerap mendapatkan penghargaan lingkungan Piala Adipura. (*)