Sangatta (ANTARA) - Bupati Kutai Timur Ismunandar mengatakan ditengah pandemi COVID-19 Pemerintah Pusat mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah dengan zona merah.
Sehingga dearah-daerah pemasok bahan pangan seperti di Pulau Jawa dan Sulawesi yang selama ini sebagai penyokong ketahanan pangan suatu saat tidak bisa lagi menyuplai bahan pangan ke daerah-daerah termasuk Kutim.
Latar belakang itu lantas membuat Pemkab Kutim melakukan gerakan pemanfaatan lahan dan pekarangan untuk pengembangan tanaman pangan.
Pencanangan ditandai dengan penanaman singkong dan jagung oleh Bupati Kutim H. Ismunandar dilahan milik Pemkab Kutim di Jalan Soekarno Hatta, Rabu (29/4).
Diikuti Wakil Bupati H. Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Kutim Hj.Encek UR Firgasih yang juga Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kutim termasuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), anggota DPRD, Asisten I dan Asisten II serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemkab Kutim.
"Kita berharap COVID-19 ini selesai Juni, namun kita juga tak boleh terlalu optimistis, harus memikirkan alternatifnya atau solusi menghadapi pandemi Corona. Salah satunya mengantisipasi kelangkaan pangan dengan melakukan penanaman tanaman pangan memanfaatkan lahan dan pekarangan," jelas Ismu usai kegiatan.
Kegiatan yang bakal memproduksi bahan pangan alternatif itu dilakukan serentak di 18 kecamatan se-Kutim.
Ismu menginstruksikan kepada Dinas Pertanian melalui UPT Penyuluhan Petanian di 18 Kecamatan agar membina dan mengarahkan masyarakat untuk memanfaatkan lahan maupun pekarangannya.
Dengan begitu, dengan siklus penamanan hingga panen yang tak begitu lama kebutuhan pangan di Kutim akan terus terjaga.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kutim Sugiono mengatakan, lahan yang ditanami adalah lahan Pemkab Kutim yang dikelola Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan (TP PKK) Kabupaten Kutim.
"Luas yang sudah dikerjakan kurang lebih 0,2 hektare ditanami ubi kayu, singkong dan jagung. Dengan pola tumpang sari, sehingga bisa mengoptimalkan pemanfaatan lahan dengan dua komoditi. Pada hari yang sama semua Kecamatan dengan melibatkan semua UPT Penyuluhan dilingkup Dinas Pertanian juga mengerjakan kegiatan yang sama," tutur Sugiono.
Dalam kesempatan itu, Sugiono mengusulkan agar lahan tersebut dapat dikelola oleh Dinas Pertanian bekerja sama dengan TP PKK.
Sehingga bisa memberikan hasil yang maksimal dan bisa menjadi percontohan Dinas Pertanian.
Dia menyebut semua komoditi bisa diusahakan ada kolam ikan luasan yang ideal kurang lebih 4 hektare.
Lebih jauh dikatakan Sugiono, Dinas Pertanian sepakat akan mengelola lahan tersebut secara maksimal.
Dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi yang dimiliki didukung alat brigade dan pertanian lainnya termasuk Rumah Potong Hewan (RPH) yang menghasilkan pupuk kandang.
"Mudah-mudahan gerakan pemanfaatan lahan dan pekarangan untuk pengembangan tanaman pangan ini bisa kita jalankan maksimal," pungkasnya. (hms15)
Tanam Jagung dan Singkong Antisipasi Kelangkaan Pangan Selama Pandemi COVID-19
Kamis, 30 April 2020 12:45 WIB
Kita berharap COVID-19 ini selesai Juni, namun kita juga tak boleh terlalu optimistis, harus memikirkan alternatifnya atau solusi menghadapi pandemi Corona. Salah satunya mengantisipasi kelangkaan pangan dengan melakukan penanaman tanaman pangan mem