Kukar (ANTARA) - Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) membangun Posko COVID-19 terapung sebagai upaya pencegahan dan penanganan penyebaran virus yang menjadi pandemi global tersebut.
Dikatakan Posko COVID-19 terapung, karena letak posko tersebut berada di atas permukaan air alias mengapung.
“Posko kami memang posisinya berada di atas air, hal itu disebabkan lantaran kondisi geografis desa ini memang berada tepat di atas air,” ujar Direktur BUMDes Bersinar Desaku, Desa Muara Enggelam, Ramsyah, Rabu (15/4).
Meskipun berada di atas air namun keberadaan posko yang diberi nama “Posko Aliansi Sagtgas COVID-19 Desa Muara Enggelam” tersebut diyakini tetap memberi manfaat sesuai tugas dan fungsinya, tidak berbeda dengan posko yang berada di darat yang keberadaannya di jalan raya.
Jika ada penumpang atau awak moda transportasi yang suhu tubuhnya di atas rata-rata, langsung diarahkan petugas untuk mendapat penanganan lebih lanjut di Posko.
Dalam membangun posko, pria yang sehari-hari bekerja sebagai Perawat Ahli Pertama di desa ini menyebutkan, konstruksi pembangunan posko tersebut mengunakan ponton besi yang sebelumnya didapatkan desa dari Dinas Perhubungan.
“Ponton ini sendiri kami dapatkan dari Dinas Perhubungan beberapa waktu lalu, awalnya diperuntukkan untuk berbagai keperluan warga, sekarang kami manfaatkan sebagai posko COVID-19, mengingat ukurannya yang cukup besar yakni berukuran 8x14 meter dan daya tampungnya hingga 500 orang,” sebutnya.
Menurutnya, kehadiran posko tersebut terbentuk sejak 27 Maret 2020 atas usulan bersama dengan melibatkan masyarakat melalui forum musyawarah desa.
Anggaran awal membangun posko ini menggunakan dana Badan usaha milik desa (Bumdes) sebesar Rp5 juta, kemudian 5 hari berikutnya anggaran tersebut ditambah dari dana Pendapatan Asli Desa (PADes) sebesar Rp15 juta.
Dana Rp20 juta tersebut, dialokasikan untuk berbagai kebutuhan, seperti pembuatan 1.000 masker oleh Ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebesar Rp5 Juta, dan selebihnya dimanfaatkan untuk membeli peralatan Thermal Infrared Sensor (TIRS) yang digunakan untuk mengecek suhu tubuh, alat penyemprotan disinfektan otomatis, cairan disinfektan dan aksi penyemprotan disinfektan di semua wilayah desa tersebut.
“Keberadaan posko ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aksi pencegahan penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut. Merebaknya virus Covid-19, membuat pemerintah dan elemen masyarakat bersatu padu dalam melakukan aksi tanggap dan pencegahan, salah satunya dengan membuat posko penanganan COVID-19,” sebutnya.
Sejak Posko Aliansi Satgas COVID-19 Desa Muara Enggelam hadir, diakui sejumlah warga yang hilir mudik akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh, selain itu sejumlah kendaraan tidak lepas dari aksi penyemprotan disinfektan oleh petugas.
“Yang kami periksa adalah pendatang baru atau warga yang baru datang melakukan aktivitas dari luar desa, dan itu bisa kami deteksi, lantaran letak posko ini berada hanya 50 meter dari pintu gerbang desa, selain itu masyarakat di desa ini, kami berikan edukasi untuk tetap menerapkan pola hidup bersih dengan tetap melakukan aksi cuci tangan, baik sebelum maupun setelah memegang barang seperti sembako yang mereka beli,” katanya.
Terkait personel yang bertugas di posko tersebut kata Ramsyah, melibatkan semua pihak seperti dari pemerintah desa, linmas, tenaga medis, dan PKK desa. Posko ini beroperasi mulai pagi sekira 7.30 hingga 17.00 wita.