Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Sisi darat pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di Kabupaten Kutai Timur, Kaltim, akan dilakukan pada pertengahan Juni 2012 karena masih menunggu penyelesaian perencanaan pengembangannya.
"Lelang fisik pembangunan sisi darat KIPI Maloy dilakukan pada Juni 2012, yakni ketika "detail engineering design" (DED) pengembannya telah selesai," kata Kepala Bidang Laut Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Rizali di Samarinda, Selasa.
Menurutnya, Pemprov Kaltim pada APBD 2012 menggulirkan anggaran senilai Rp8 miliar untuk perencanaan dan pembangunan sisi darat pembangunan KIPI Maloy yang terletak di Teluk Golok, Kutai Timur itu.
Rincian penggunaan dana ini adalah, khusus untuk perencanaan pengembangannya membutuhkan anggaran sebesar Rp800 juta, sedangkan selebihnya yang senilai Rp7,2 miliar akan digunakan untuk pembangunan fisik.
Pembangunan fisik pelabuhan internasional yang akan dikerjakan itu antara lain gudang penampungan barang, menara pengawas, gedung perkantoran, dan rumah dinas pegawai atau rumah bagi pengelola KIPI Maloy.
Sedangkan total dana pembangunan KIPI Maloy akan dibiayai dari tiga anggaran, yakni patungan dari pemerintah daerah dan sejumlah pengusaha, kemudian dari APBD Kaltim, dan ketiga dari APBN.
Dia juga mengatakan bahwa Kaltim telah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar membantu pembangunan sisi laut.
Bantuan dana yang diusulkan itu senilai Rp150 miliar, karena sesuai dengan komitmen dengan pusat, maka pembangunan sisi laut akan dibiayai melalui APBN.
Dana dari dari APBN itu rencananya mulai digulirkan pada 2013. Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak telah mengirimkan surat ke pusat tentang permintaan anggaran senilai Rp150 miliar itu untuk pembangunan sisi laut berupa pengerjaan trestel sepanjang 1.055 meter. Surat tersebut dikirimkan pada 15 Februari 2012.
Permintaan dana ke pusat itu diyakini dikabulkan karena selain sesui dengan komitmen pusat, pembangunan KIPI Maloy juga merupakan proyek yang masuk dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Bahkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pernah meminta kepada daerah-daerah yang kawasannya masuk dalam proyek MP3EI, agar melakukan percepatan pembangunan sehingga dapat selesai sesuai target, yakni diharapkan tuntas pada 2014.
Proyek lain di Kaltim yang masuk MP3EI di antaranya, pembangunan pabrik Pupuk Kaltim V di Bontang yang setidaknya memerlukan pembiayaan Rp6,3 triliun, perluasan Terminal Bandara Internasional Sepinggan di Balikpapan menjadi dua tingkat, yakni untuk terminal kedatangan dan terminal keberangkatan senilai Rp1,8 triliun.
Pemerintah Pusat melalui PLN juga membangun dua pembangkit listrik masing 2 x 100 Mega Watt (MW) atau total 400 MW, dengan dana masing-masing tidak kurang dari Rp2,4 triliun, sehingga total menjadi Rp4,8 triliun. (*)