Samarinda (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur memastikan pasokan ikan di daerah itu aman hingga perayaan Tahun Baru 2020 dan beberapa waktu setelahnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim Riza Indra Riadi kepada awak media di Samarinda, Selasa, menambahkan selain stok yang aman, harganya pun relatif stabil dan tidak akan mengalami kenaikan yang signifikan.
Riza menjelaskan bahwa di Kaltim saat ini ada enam sentra atau Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), di antaranya di Balikpapan, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser, Samarinda dan Berau.
Semua lokasi PPI tersebut, lanjut Riza, dapat melakukan bongkar muat ikan, baik laut maupun air tawar sehingga keberadaan PPI tersebut dapat membantu menyuplai ikan untuk daerah itu.
"Untuk PPI Selili Samarinda saja, tiap hari terjadi bongkar muat ikan laut dan tawar sekitar 40 sampai 45 ton. Dan berperan memenuhi ketersediaan ikan pasar ikan di seluruh wilayah Samarinda. Termasuk 20 persen di antaranya didistribusikan ke wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat bahkan sampai ke Kabupaten Mahakam Ulu," kata Riza.
Riza menambahkan produksi tangkapan ikan tiap tahun terus mengalami peningkatan, belum lagi hasil budidaya. Semuanya dapat meningkatkan produksi ikan di Kaltim, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kekosongan pasokan ikan laut maupun tawar.
"Di bidang perikanan tangkap akan terus berusaha untuk meningkatkan sarana alat tangkap (kapal) untuk nelayan. Begitu juga budidaya dengan luas kolam atau tambak ikan patin dan lele. Begitu juga untuk keramba ikan mas dan nila, maupun jenis ikan lainnya," ungkap Riza.