Samarinda (ANTARA) - Gubernur Kaltim, Isran Noor menegaskan kabut asap yang terjadi dibeberapa wilayah Kaltim, termasuk di Samarinda lebih diakibatkan limpahan asap dari daerah lain. Dia memastikan di Kaltim tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) signifikan dibuktikan sebaran titik panas atau hotspot yang tidak terlalu banyak.
“Sekarang sedang dilakukan evaluasi dan kegiatannya. Ternyata sampai sekarang tidak terlalu banyak titik hotspot artinya kabut asap yang melanda lebih karena menerima limpahan asap,” ucap Gubernur Isran ketika dikonfirmasi, di Samarinda, Senin (16/9).
Dia mencontohkan kasus kebakaran di wilayah Balikpapan baru-baru ini bisa segera ditangani. Kemudian indikasi karhutla di Kabupaten Paser terungkap merupakan kejadian lalu. Pun demikian di wilayah Kabupaten Kutai Timur yang terbukti tidak ada kebakaran hutan dan lahan secara besar-besaran.
Meski begitu, Tim Pengendalian Karhutla yang terdiri dari OPD dan TNI/Polri sudah turun lapangan untuk terus memantau perkembangan melakukan evaluasi terhadap kondisi kebakaran hutan dan lahan, maupun paparan kabut asap yang terjadi di wilayah Kaltim.
“Tim terus lakukan evaluasi apakah perlu ditetapkan darurat asap atau tidak, sementara ini masih aman. Kita belum memerintahkan sekolah menghentikan proses belajar mengajar atau menggunakan masker,” akunya.
Hanya saja, tambah dia, tidak dipungkiri di wilayah Kabupaten Berau yang mengambil kebijakan menghentikan kegiatan sekolah selama kabut asap masih kondisi mengkhawatirkan.