Samarinda (ANTARA) - Pencapaian program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Provinsi Kalimantan Timur perlu komitmen para stakeholder dalam memberikan dukungan dan partisipasi.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kependudukan,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim,Hj Halda Arsyad mewakili Gubernur Kaltim ketika di temui usai membuka kegiatan evaluasi capaian program KKBPK di Samarinda, Kamis.
“Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim tidak bisa bekerja sendiri,sehingga perlu bersinergi dan komitmen seluruh pemangku kepentingan,” katanya.
Ia mengatakan kegiatan evaluasi capaian program KKBPK untuk mengetahui sampai sejauh mana kinerja ,apakah kinerja sudah mencapai tagrtet-target yang ditetapkan. Dari hasil evaluasi sangat berguna mengidentifikasi, kira-kira faktor apa yang menjadi pengungkit dan kendala-kendala apa saja untuk diperbaiki semester ke II atau enam bulan kedepan.
Menurutnya selama semester I yang sudah berjalan, ada beberapa hal lebih baik misalnya unmed need yang semula cukup tinggi , tetapi sudah ada penurunan, seperti juga pada angka penurunan TFR serta meningkatnya program kampung KB.
“Bahkan kedepan kita berencana akan membuat kampung KB khusus di desa kasus stuntingnya cukup banyak,” katanya.
Sementara itu Kepala perwakilan BKKBN Kaltim, Eli Kusnaeli manambahkan komitmen dan dukungan semua stakeholder dan OPD di Provinsi Kalimantan Timur sangat baik, terlihat dari berbagai kegiatan selalu mendapat dukungan dan dihadiri oleh unsur pimpinan.
“Kita akan terus membina hubungan menjalin kebersamaan untuk mewujudkan program-program KKBPK,” katanya.
Eli menjelaskan terkait evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui selama enam bulan berjalan atau semester I 2019,apa saja yang sudah dicapai, kendala dan menentukan langkah-langah untuk semester II agar target kinerja bisa tercapai.
“Kita akan diskusikan langkah-langkah kedepan dalam rapat evaluasi ini dengan sejumlah OPD kabupaten/kota se Kaltim,” katanya.
Adapun tujuan utama dari evaluasi semester I 2019 guna meningatkan komitmen dan kapasitas para pengelola program KKBPK kabupaten/kota dan provinsi. Kemudian tujuan khusus adalah untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan program KKBPK, mengetahui kendala-kendala serta mensosialisasikan rencana strategis program KKBPK semster II.
“Pelaksanaan program KKBPK di Kaltim selama semester I 2019 lebih baik dibanding 2018 yakni terjadi peningkatan penggunaan alat kontrasepsi, penurunan angka unmed need, meningkatnya pembentukan kampung KB hingga saat ini mencapai 253 Kampung KB,” tutur Eli Kusnaeli.