Samarinda (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Praktisi dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI) DR.Sudibyo Alimoeso,MA mengatakan dalam rangka menyongsong era bonus demografi generasi sekarang harus meningkatkan kreativitas dan kemandirian.
"Karena pada saat bersamaan kita juga memasuki priode industri 4.0. atau industri generasi ke empat dimana kemajuan industri yang sangat luar biasa, "katanya usai melantik kepengurusan IPADI Kaltim Priode ke II.
Ia mengatakan bonus demografi adalah dimana kondisi usia produktif (usia kerja) lebih banyak dibanding usia non produktif. Untuk mendapatkan bonus demografi maka harus benar-benar dimanfaatkan dengan mempersiapkan usia remaja dari sekarang.
Seiring dengan hal itu juga terjadi periode industri 4.0 dimana kemajuan industri yang sangat luar biasa, di satu sisi kita mempunyai peluang memanfaatkan bonus demografi . Namun disisi lain jika tidak mampu memanfaatkan peluang tersebut maka akan menimbulkan permasalahan atau bencana.
Sebab diera pasar bebas ,maraknya tenaga asing masuk ke Indonesia sehingga usia produktif mampu meningkatkan kreativitas, kemandiriannya ,inovatif supaya bisa bersaing dengan tenaga kerja asing.
"Di satu sisi kita kebanjiran tenaga produktif ,tapi di sisi lain banyak tenaga kerja asing yang masuk ke negara kita dan sekarang sudah mulai terjadi. Oleh karena itu tenaga kerja kita harus bisa memanfaatkan teknologi industri ," katanya.
Sudibyo Alimoeso berharap kepada IPADI Kaltim salah satu mitra BKKBN bisa bekerjasama membantu, baik pemerintah daerah dan berbagai kalangan, universitas dan memberikan pemahaman serta menyadarkan tentang pentingnya masalah kependudukan.
Ketua IPADI Kaltim, Prof Dr Eny Rochaida yang baru dilantik mengatakan selama ini IPADI Kaltim membantu BKKBN untuk mensosialisasikan, memberikan hasil-hasil kajian dan hingga sampai tingkat kebijakan kependudukan.
"Peran IPADI memberikan pemahaman terkait isue-isue strategis seperti bonus demografi, orang semakin paham dan mengerti, bahwai sue memang perlu dibijaksanai, sehingga perlu dibuatkan kerangka peraturannya," tutur Eny.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim,Eli Kusnaeli menambahkan selama ini BKKBN Kaltim sangat terbantu bekerjasama dengan IPADI Kaltim , karena tempat berkumpulnya para praktisi, ahli demografi yang memberikan masukan agar tidak dalam salah mengambil kebijkan.
“Kami berharap kepada IPADI Kaltim untuk terus melakukan kajian-kajian tentang isue-isue kependudukan,” kara Eli Kusnaeli.