Samarinda (ANTARA) - Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia di Samarinda, Kalimantan Timur, bertambah satu orang lagi atas nama Wurry Wulansary yang meninggal dunia pada pukul 23.00 Wita Kamis, (26/4).
Saat ini sudah ada dua korban meninggal dunia di Samarinda, dan masih ada sembilan orang petugas penyelengara pemilu yang mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit terdekat.
Sebelumnya, korban meninggal dunia adalah Dani Faturrahman anggota KPPS di TPS 03, Jalan Biawan, Gang Semangat (10), RT007, Kelurahan Sidomulyo, Samarinda, yang meninggal dunia, Kamis (18/4).
Wulansari merupakan Ketua KPPS TPS 3, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, bertugas mulai pagi hari Rabu,17 April 2019 dan menyelesaikan tugasnya sampai jam 05.00 WITA, Kamis, 18 April 2019.
Menurut Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat, di Samarinda, Jumat, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga korban, almarhumah merasa kelelahan dan sudah berobat ke klinik dan menjalani perawatan di rumah korban.
"Namun setelah berobat ke klinik, kondisi korban belum juga membaik dan dikabarkan nafsu makannya sudah berkurang dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada hari Kamis, 26 April 2019 pukul 23.00 WITA," kata Hidayat.
Berdasarkan keterangan kerabat korban almarhum dimakamkan di TPU Samboja, Jumat pagi. "Almarhumah meninggalkan suami dan satu anak usia tiga tahun dengan alamat Jalan Adam Malik 2 RT002, Kr Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda," jelasnya.
Sama seperti korban Faturahman, menurut dia, mereka akan membuka dompet peduli duka untuk keluarga Wulandari, sembari menunggu kucuran santunan yang akan direalisasikan KPU Pusat.
"Ini bentuk kepedulian kami untuk para anggota kami yang terkena musibah, mudahan musibah ini tidak ada lagi di Kota Samarinda dan kota yang lain hingga tahapan Pemilu selesai," katanya.
Diketahui berdasarkan data secara nasional jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia kembali bertambah. Kini jumlah petugas KPPS yang meninggal berjumlah 225 orang.