Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Ekspor dengan cara direct call secara resmi dimulai dari Pelabuhan Peti Kemas Kariangau Balikpapan, Senin (9/4), dengan sebanyak 100 kontainer berisi kayu olahan dan sabut kelapa (coconut fiber) dikirimkan ke Shanghai, China, menggunakan kapal MV Meratus Tomini.
"Sekarang Balikpapan-Shanghai cukup sembilan hari, sebelumnya bisa 30 hari," kata Direktur PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Doso Agung di Balikpapan, Senin.
Penghematan waktu hingga 21 hari itu karena direct (langsung) tersebut. Ekspor komoditas dari Kalimantan Timur biasanya harus melewati Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, sehingga memerlukan waktu yang lebih panjang.
"Nah sekarang langsung," ujar Doso.
Selain penghematan waktu, termasuk juga yang dipastikan Pelindo adalah kepastian jadwal. Rute Balikpapan-Shanghai akan dilayani setidaknya lima kapal dengan kapasitas rata-rata 2.800 kontainer. Kapal berangkat dari Balikpapan setiap Senin.
"Untuk minggu depan sudah ada kargo 130 ton udang windu," kata Managing Director Shanghai Internatioanl Trading Company (SITC) Jamie Liu yang juga hadir di Balikpapan.
Kapal MV Meratus Tomini adalah kapal milik SITC berbendera Indonesia. Sebelumnya akhir Maret lalu, direct call sudah diuji dimana SITC mengirimkan MV Laila untuk membawa kargo 40 unit petikemas.
"Yang beginilah yang diinginkan pengusaha, ada kepastian jadwal, ada penghematan cost," kata Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi.
Dengan demikian harapan direct call untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sebut Yukki, tidaklah muluk-muluk. (*)