Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Volume ekspor "direct call" melalui Pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, terus meningkat dan kini mencapai 70 kontainer per minggu.
"Peningkatan yang cukup signifikan sejak April lalu. Saat itu kami mulai dengan 20 kontainer," kata Direktur Utama PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) Muhammad Basir di Balikpapan, Selasa.
Layanan ekspor direct call disediakan oleh Shanghai International Trade Center (SITC) sebagai mitra KKT. SITC memastikan satu kapal kargo setiap minggu merapat ke Terminal Peti Kemas Kariangau untuk mengambil muatan.
Menurut Basir, peningkatan ini membuat manajemen KKT optimistis akan pertumbuhan ekspor dari Balikpapan.
Apalagi fasilitas direct call ini juga bisa dimanfaatkan tidak hanya pengusaha eksportir dari Kota Minyak, tapi juga dari kota-kota di sekitarnya.
"Kami sangat terbuka. Semua fasilitas ada di Balikpapan," kata Basir.
Pada ekspor perdana lalu, Kaltim mengirim berbagai produk olahan seperti sabut kelapa dan produk olahan kayu. Kaltim terinspirasi dari Pelabuhan Makassar yang kini bisa mengekspor hingga 3.000 kontainer per minggu setelah hampir tiga tahun menjalankan program direct call itu.
"Kalau melihat potensi bisnis, respon pasar, juga kondisi geografis Balikpapan, sangat memberi harapan, sangat optimistis," kata Managing Director SITC Indonesia Jamie Liu.
"Tinggal kawan-kawan manfaatkan ini sebaik-baiknya," timpal Ketua Kadin Balikpapan Yaser Arafat.
Menurut Yaser, direct call sudah menjawab keluhan para eksportir tentang ketersediaan kapal dan kepastian jadwal, hal yang selama ini jadi keluhan para pengusaha.
Direct call juga membuat ekspor menjadi efisien, karena kini cukup sembilan hari waktu yang diperlukan dari Balikpapan ke Shanghai, dari sebelumnya yang hingga 37 hari.
Direct call juga ada dikerjakan PT Pelindo IV selaku pengelola pelabuhan-pelabuhan di kawasan Timur Indonesia, yaitu di Makassar, Pantoloan, Ambon, dan Jayapura.(*)