Samarinda, Kaltim (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat udang windu masih menjadi komoditas unggulan, yang mendominasi pasar ekspor perikanan daerah dengan capaian Rp164,4 miliar hingga Juli 2025.
"Orientasi sektor perikanan saat ini diarahkan pada pangsa ekspor, dengan udang windu sebagai penyumbang terbesar karena kualitas dan nilai jual berbasis standar dolar Amerika Serikat," ungkap Kepala DKP Kaltim Irhan Hukmaidy di Samarinda, Kaltim, Senin.
Hingga Juli 2025, nilai ekspor udang windu tercatat mencapai Rp164,4 miliar dari total sementara ekspor perikanan sebesar Rp256 miliar.
Sementara pada tahun sebelumnya, total ekspor produk perikanan Kaltim menembus Rp423 miliar dengan volume 2.785 ton, dengan udang windu berkontribusi sebesar Rp267,1 miliar atau 63 persen.
Selain udang windu, terdapat empat komoditas utama lain yang juga menjadi andalan ekspor perikanan Kaltim, yakni udang pink dengan nilai Rp49,3 miliar, udang putih Rp13,7 miliar, ikan bawal putih segar Rp10,6 miliar, serta ikan kerapu segar Rp7,9 miliar.
Irhan menegaskan sektor perikanan Kaltim siap menjadi garda terdepan dalam penyediaan protein hewani, khususnya berbasis ikan.
Potensi perikanan di Indonesia cukup besar, baik melalui perikanan tangkap maupun budi daya.
"Indonesia memiliki kurang lebih 7.800 jenis ikan. Selain itu, rumput laut juga berpotensi besar sebagai salah satu sumber pangan masa depan," jelasnya.
Menurutnya, produk perikanan Kaltim tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga sudah lama berorientasi pada pasar ekspor.
Saat ini, pihaknya tengah menjajaki peluang ekspor produk baru berupa kerang dara atau todai, yang cukup populer di kalangan masyarakat lokal.
Di samping itu, sejumlah komoditas lain juga berkontribusi terhadap nilai ekspor perikanan Kaltim, di antaranya kepiting bakau, lobster, siput laut, hingga belut.
Pasar ekspor produk perikanan Kaltim telah merambah ke berbagai negara di Asia, Amerika, dan Eropa.
Beberapa di antaranya yakni Vietnam, Amerika Serikat, Inggris, Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, Hong Kong, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Singapura.
