Samarinda (Antaranews Kaltim) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur menargetkan adanya peningkatan ekspor komoditi perikanan khususnya produk udang windu dalam kurun waktu di tahun 2019.
Kepala DKP Kaltim Riza Indra Riadi kepada awak media di Samarinda, Minggu, mengatakan produksi udang windu Kaltim per tahun rata-rata mencapai 9-10 ribu ton.
"Untuk ekspor rata- rata pertahun mencapai angka 150 ton, khususnya produk udang windu," jelasnya.
Menurut Riza, kawasan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi penghasil udang windu terbesar di Kaltim. Secara kumulatif, Kukar mampu memproduksi 8.995,4 ton udang windu, atau 85 persen dari jumlah produksi udang windu di Kaltim secara keseluruhan.
Ia menargetkan adanya peningkatan ekspor udang windu sebesar 1,4 persen di tahun 2019, mengingat udang windu yang selama ini menjadi komoditas unggulan Kaltim.
"Target ini diyakini mampu terpenuhi mengingat sudah ada sejumlah investor yang melirik kawasan Delta Mahakam berinvestasi di sektor tambak budidaya," katanya.
Menurut Riza kendala utama yang dihadapi oleh para pengusaha udang windu, karena tidak stabilnya harga di pasaran internasional.
"Kita sudah berupaya untuk memperbanyak produksi namun harganya malah turun, terus terang kondisi ini menjadi kendala bagi petani tambak," kata Riza.
Ia berharap udang windu Kaltim yang telah teruji kualitasnya lantaran dibudidayakan secara natural bisa terus terjaga harga pasarnya di internaaional.
"Harusnya produk udang windu ini lebih mahal karena udang ini makanannya masih alami, bukan buatan," ungkapnya. (*)