Samarinda (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta dilakukan percepatan vaksinasi dan kedisiplinan masyarakat mematuhi protokol kesehatan (prokes) dalam menghadapi lonjakan Omicron yang diprediksi terjadi tiga hingga empat minggu ke depan.
"Tidak banyak yang ingin saya tekankan, dua itu saja. Percepatan vaksinasi dan peningkatan prokes. Kita ingatkan lagi masyarakat untuk disiplin dalam pemakaian masker karena kuncinya memang ada di situ," kata Jokowi dalam rapat secara daring dari Istana Negara di Jakarta, Senin (7/2/2022).
Pemerintah berupaya mengambil langkah cepat untuk mencegah penyebaran COVID-19, terutama varian baru Omicron mengingat penyebaran Omicron diperkirakan empat kali lebih cepat dibanding varian Delta yang terjadi sepanjang tahun 2020 dan 2021.
Kepada semua jajaran, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir meski pada tahun 2020-2021 Indonesia berhasil melewati gelombang demi gelombang varian COVID-19.
Menurut Jokowi, keberhasilan tersebut tak lain karena kerja sama dan gotong royong semua elemen di semua tingkatan.
Dikemukakannya, meski kasus barunya relatif tinggi, tingkat hospitalisasi (tingkat rawat) Omicron masih di bawah varian Delta.
Demikian juga untuk penggunaan intensive care unit (ICU) dan angka kematian akibat Omicron masih rendah. Hingga saat ini, 93 persen kasus Omicron terjadi di Pulau Jawa dan Bali.
Jokowi meminta pemerintah daerah mempersiapkan langkah-langkah pencegahan dan antisipasi peningkatan kasus di masing-masing daerah.
"Jangan sampai Omicron datang rumah sakit belum siap, termasuk untuk urusan penyediaan oksigen dan obat-obatan," tegasnya.
Isoter (isolasi terpusat) juga diminta untuk diaktifkan kembali untuk orang tanpa gejala (OTG) dan pasien dengan gejala ringan, sehingga tidak semua pasien menumpuk di rumah sakit karena rumah sakit tidak akan mampu menampung semua pasien.
"Rumah sakit diprioritaskan bagi pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis," jelasnya.
Jokowi berpesan agar seluruh masyarakat belajar dari peningkatan kasus yang terjadi di negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris dan Perancis agar manajemen penanganan Omicron di Indonesia bisa dilakukan lebih baik.
"Tidak usah panik, tapi tetap harus waspada," ujar Jokowi.
Sementara Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Riza Indra Riadi, mewakili Gubernur Kaltim Isran Noor menegaskan pada prinsipnya pemerintah daerah siap berkolaborasi dengan semua elemen, baik daerah maupun pusat untuk mendukung suksesnya dua pesan Presiden Jokowi.
"Vaksinasi akan kita maksimalkan, demikian juga penegakan protokol kesehatan," tutur Riza usai mengikuti rapat dari Ruang Heart of Borneo (HoB) Kantor Gubernur.
Ia menjelaskan pemerintah Provinsi Kaltim akan bekerja keras mencapai target yang diharapkan Presiden, dimana pencapaian vaksinasi minimal sudah 70 persen pada akhir Februari 2022.
Kemudian untuk daerah yang belum mencapai 60 persen seperti Kabupaten Kutai Kartanegara, akan didorong agar segera bisa mencapai target.
Riza menambahkan, Pemprov Kaltim akan segera melengkapi Asrama Atlet di Kompleks Stadion Madya Sempaja yang menjadi lokasi Isoter untuk menampung pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan OTG.
"Di Balikpapan, Pemprov Kaltim sudah menyiapkan Asrama Haji Batakan untuk isoter. Begitu juga dengan kabupaten dan kota lainnya sudah dikoordinasikan, sehingga penanganan kasus Omicron bisa dilakukan lebih baik dan diharapkan COVID-19 kembali menjadi nol kasus," kata Riza.