Sangata (ANTARA News - Kaltim) - Sedikitnya sekitar 400 kepala keluarga (KK) warga transmigrasi di SP (satuan pemukiman) Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim membutuhkan listrik karena sudah berbulan-bulan genset listrik di daerah itu terbakar.
"Mengenai masalah ini akan kami cari solusinya dan mudahan dalam waktu dekat sudah ada listrik lagi di daerah ini," kata Bupati Kutai Timur (Kutim), Isran Noor di Sangata, Selasa saat mengunjungi SP tersebut.
Ia menjelaskan bahwa memang ada kesan pemerintah lamban dalam mengatasi hal itu namun sebenarnya karena sikap kehati-hatian Pemda setempat agar tidak salah dalam mengambil keputusan mengatasi masalah tersebut.
"Undang-undang melarang pemerintah kabupaten membangun listrik. Contohnya, di Kalteng sana ada kepala daerah yang diseret kepengadilan, gara-gara membangun listrik dengan menggunakan APBD. Tujuannya mulia namun jika tidak melalui prosedur maka bisa dikenai pidana, jadi kami tidak ingin hal serupa terjadi di sini," kata Isran Noor mengungkapkan kasus terkait masalah pengadaan genset itu depan ratusan warga SP Rantau Pulung.
Pengadaan genset di SP tersebut melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) langsung ke SP Rantau Pulung. Bantuan pemerintah melalui PLN, yakni gedung serta mesin genset terbakar sehingga sekitar 400 KK warga transmigrasi asal Pulau Jawa itu tidak lagi menikmati listrik.
"Meskipun sebenarnya, kelistrikan ini bukan kewenangan Pemkab Kutim namun kami tidak akan melepas tanggung jawab karena warga SP Rantau Pulung juga warga Kutim," kata bupati.
Pemkab dalam mengatasi masalah itu bukan dengan cara membeli atau pengadaan genset akan tetapi melobi perusahaan besar yang ada di Kutim untuk memberikan bantuannya bagi masyarakat.
"Alhamdullilah, PT. Kaltim Prima Coal (KPC) sudah berjanji akan membantu mengatasi masalah ini. Jadi Pemkab Kutim sendiri tidak melakukan pelanggaran dalam mengatasi persoalan yang sangat mendesak ini," katanya.
"Jadi kami hanya membutuhkan kesabaran warga, karena proses ini juga sudah tentu membutuhkan waktu," papar dia.
Pihak KPC bersedia membantu melalui program SCR (Corporate Social Responsibility) sehingga butuh proses atau waktu karena pihak perusahaan juga punya prosedur atau tahun anggaran dalam menyiapkan dana.
"Masalah listrik di Bengalon sudah teratasi, berkat bantuan KPC. Insya Allah, atas bantuan KPC juga, masalah listrik di Rantau Pulung ini, bisa juga teratasi," ujar Isran Noor.
Bagi masyarakat setempat, keberadaan listrik bukan saja untuk penerangan namun mendukung berbagai aktifitas perekonomian rakyat di daerah itu
SP Rantau Pulung Akan Dapat Listrik Lagi
Selasa, 27 Juli 2010 19:53 WIB
Bupati Isran Noor
