Samarinda (ANTARA Kaltim) - Seluruh kabupaten/kota di Kaltim memiliki sumber daya alam (SDA) sebagai keunggulan kompetitif yang didukung dengan potensi sumber daya manusia (SDM). Kedua potensi tersebut hendaknya dapat didayagunakan dan diolah semaksimal mungkin oleh masing-masing daerah.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan untuk mengolah potensi tersebut perlu dilakukan terobosan, menciptakan karya dan inovasi-inovasi baru yang dapat mendukung bangkitnya perekonomian masyarakat, utamanya dalam hal menarik penanaman investasi baik dari dalam maupun luar negeri.
"Termasuk bagaimana mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di lingkungan masyarakat yang didukung sumber daya manusia unggul dan berkualitas, agar mampu bertahan dan berkompetisi terhadap krisis dan persaingan ekonomi global," kata Awang Faroek Ishak di sela-sela acara Penutupan Rakor Pangan 2016 lalu.
Menurut dia, dengan sejumlah potensi yang ada, Kaltim terus berusaha menggerakkan iklim investasi yang lebih baik sehingga mampu menyerap masuknya modal dalam negeri dan investasi asing sebanyak mungkin. Pengembangan klaster industri di beberapa daerah menjadi peluang investasi yang bisa dipromosikan kepada penanam modal baik dari luar maupun dalam negeri.
Pengembangan klaster industri di Kaltim menjadi fokus ke depan guna membenahi pengelolaan sumber daya alam. Artinya, pemprov akan terus melakukan hilirisasi industri dengan berbagai nilai tambah, sehingga tidak sekadar menjual dan mengekspor komoditas ekstraktif atau primer.
"Ini merupakan kesempatan kita untuk mengembangkan keunggulan komparatif yang ada menjadi keunggulan kompetitif, yakni melalui produk-produk turunan dari bahan baku baik dari SDA ataupun kelapa sawit yang selama ini diekspor dalam bentuk mentah," kata Gubernur.
Untuk itu, Awang Faroek mengimbau kepada jajaran pemerintah kabupaten/kota se-Kaltim agar senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban di daerah masing-masing demi Kaltim yang tetap kondusif.
"Stabilitas keamanan di suatu daerah juga sangat diperlukan sebagai prasyarat bagi masuknya penanaman modal atau investasi, baik yang datang dari dalam negeri maupun investasi asing yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Awang Faroek. (Humas Prov kaltim/mar)