Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Pariwisata DPRD Kota Balikpapan Abdul Yajid menyatakan PDAM belum perlu memberikan kompensasi kepada para pelanggan, seiring menurunnya pelayanan distribusi air bersih.
"Pemberian kompensasi itu belum perlu karenakan saat ini kondisi PDAM Balikpapan sedang dilanda krisis air," kata Abdul Yajid di Balikpapan, Rabu, menanggapi keluhan pelanggan terhadap pelayanan PDAM beberapa waktu terakhir.
Menurut ia, distribusi air bersih kepada pelanggan kurang optimal karena debit air Waduk Manggar yang menjadi sumber air baku PDAM Balikpapan sedang menyusut akibat hujan yang belum turun.
Anggota Badan Pengawas PDAM Balikpapan Sugito mengatakan ada oknum tertentu yang memanfaatkan kondisi tersebut dengan menjadikan PDAM Balikpapan sebagai tempat mencari keuntungan sendiri semacam "ATM" atau "sapi perahan".
"PDAM artinya menjadi `ATM`, di mana PDAM sedang mengurus kepentingan masyarakat, menjual air ke masyarakat tetapi ada pihak-pihak yang `meminta` dan saya buka-bukaan saja. Meminta untuk kepentingan tertentu atau kepentingan pribadi," kata Sugito.
Sugito dengan tegas mengatakan tidak memiliki bukti adanya oknum yang meminta-minta, tetapi punya saksi terkait hal tersebut.
"Kalau bukti sulit, karena oknum bersangkutan tidak mau tanda tangan dan yang pusing direksinya. Kasihan direksi PDAM kalau ditekan-tekan terus dan dijadikan ATM," tambahnya. (*)
Legislator: PDAM Balikpapan Belum Perlu Beri Kompensasi
Rabu, 24 Februari 2016 21:19 WIB