Samarinda, (ANTARA) - Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2016, sejumlah wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Timur, melakukan aksi bersih-bersih di Sungai Karang Mumus Samarinda.
"Selain untuk memperingati HPN, aksi memungut sampah di Karang Mumus ini juga dalam rangka menyambut hari lingkungan, khususnya Hari Peduli Sampah pada 21 Februari dan Hari Air pada 22 Maret," ujar Munanto, Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Kaltim, saat menjadi koordinator aksi bersih-besih Karang Mumus di Samarinda, Sabtu.
Selain itu, lanjutnya, aksi ini juga untuk membantu komunitas Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) yang diketua oleh Misman, karena komunitas tersebut setiap hari memungut sampah di SKM tanpa memperdulikan orang lain yang masih membuang sampah ke sungai tersebut.
"Kami sadar bahwa yang seharusnya memelihara sungai adalah pemerintah dibantu warga, tetapi hingga kini perhatian pemerintah yang riil terhadap kebersihan SKM nyaris tidak ada. Jadi kami bersyukur atas inisatif GMSS-SKM yang rela memungut sampah setiap hari," katanya.
Apalagi, lanjut dia, Misman adalah satu anggota PWI Kaltim yang setiap hari juga membuat berita untuk tabloid khusus pendidikan, sehingga setiap hari Misman berperan ganda, yakni selain mencari dan mengolah berita, juga memungut sampah di SKM guna menyadarkan pemerintah dan warga Samarinda akan pentingnya sebuah sungai.
Keberadaan sungai sangat penting baik bagi kehidupan manusia maupun untuk keberlanjutan makhluk Tuhan yang hidup di sungai, bahkan sungai juga bisa menjadi objek wisata dan menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika dikelola dengan serius.
Dalam aksi bersih-bersih di SKM tersebut, sebagian wartawan memungut sampah menggunakan perahu di sekitar Jembatan Kehewanan, sementara sejumlah wartawan lainnya memungut sampah di tepi sungai baik berupa sampah pecahan kaca, plastik, dan sampah rumah tangga lainnya.
Satu hal yang membuat para wartawan trenyuh dalam aksi di sore Sabtu ini, adalah kepedulian sejumlah anak-anak usia SD hingga SMP yang ikut turun ke tepi dan memungut sampah yang bisa dijangkau mereka.
"Saya salut dengan anak-anak yang tanpa disuruh namun rajin memungut sampah. Coba bayangkan, anak-anak yang nyaris tidak menggunakan akalnya saja tergerak membersihkan lingkungan, bagaimana dengan kita yang dewasa dan orang tua," katanya.
Sementara itu, Ketua PWI Kaltim Endro S
Efendi tidak bisa hadir dalam aksi tersebut karena sedang tidak enak badan,
tetapi dia berjanji jika minggu depan sehat, akan turun ke SKM bersama anggota PWI
lainnya untuk kembali memungut sampah seperti yang pernah dilakukan beberapa
kali sebelumnya. (*)