Samarinda (ANTARA News-Kaltim)- Warga Kalimantan Timur yang mengalami gangguan jiwa sangat berpotensi tidak mendapat pelayanan kesehatan dengan baik, mengingat provinsi berpenduduk sekitar 3,2 juta jiwa itu hanya memiliki tiga psikiater.
"Artinya, penderita yang mengalami gangguan jiwa di Kaltim sangat berpotensi tidak mendapat pelayanan medis dengan baik," kata Direktur RS Atma Husada Mahakam Samarinda, Ardiansyah didampingi Kabag Pelayanan Medis RS setempat, Sofianita di Samarinda, Jumat.
Sebenarnya, beberapa waktu lalu terdapat empat psikiater namun satu di antaranya memasuki masa pensiun sehingga tinggal tiga orang psikiater.
Dari tiga psikiater, hanya satu dokter bertugas di RS Atma Husada Samarinda. Sedangkan dua lainnya masing-masing bertugas di Kabupten Penajam Paser Utara dan Kota Bontang.
"Bayangkan, sebuah rumah sakit sekelas RS Atma Husada Samarinda (dulu disebut Rumah Sakit Jiwa Samarinda) hanya terdapat satu dokter ahli jiwa," imbuh dia.
Idealnya, untuk rumah sakit setara RS Atma Husada (tipe A) minimal ada tujuh psikiater. Paling tidak, setiap daerah (kabupaten/kota) memiliki masing-masing satu dokter yang bertugas melayani pasien mengalami gangguan jiwa.
Keberadaan psikiater penting bagi masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan kejiwaan. Apalagi dikaitkan dengan kondisi saat ini, masyarakat rentan terhadap gangguan kejiwaan terkait berbagai persoalan termasuk ekonomi, paling tidak masalah yang dianggap sepele namun terkait gangguan kejiwaan, misalnya rasa cemas tanpa kendali.
"Gangguan kejiwaan yang dianggap sepele, misalnya gangguan tidur sampai serius seperti anak autisme atau hiperaktif. Gangguan lain terkait dengan kebiasaan lain yang merupakan gangguan bagi kondisi normalm" papar dia.
Gangguan jiwa khususnya depresi, diperkirakan akan menjadi penyakit atau gangguan nomor satu di dunia pada 2020. Hasil laporan The World Haelth Report 2001 memperkirakan bahwa ternyata kondisi gangguan mental dan prilaku sangat tinggi pada masyarakat dunia.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa 24 persen pengunjung fasilitas kesehatan dasar mengalami gangguan mental dan emosi. Jika dilakukan screening (uji kejiwaan) maka artinya satu di antara 10 orang dewasa mengalami gangguan jiwa.
Hasil riset Kementerian Kesehatan memperkuat akan hal itu, yakni dari tiga juta warga Kaltim yang berusia 15 tahun ke atas, sekitar 200 ribu jiwa terindikasi mengalami gangguan jiwa. Hasil ini perlu antisipasi, terutama terkait penambahan tenaga psikiater.
"RS Atma Husada pernah membuka peluang bagi psikiater untuk mengisi formasi di RS. Namun hingga kini tidak ada yang melamar," katanya.
Pihaknya dalam menghadapi keterbatasan itu tetap melakukan optimalisasi pelayanan kesehatan kejiwaan, antara lain kunjungan rutin dan bergilir ke RS di kabupaten dan kota se-Kaltim.
Tiga Psikiater Di Provinsi Berpenduduk 3,2 juta Jiwa
Jumat, 30 April 2010 22:04 WIB
Sejumlah pasien RS Atma Husada Samarinda
