Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kalimantan Timur (Kaltim) Amrullah mengatakan pembangunan jalur kereta api akan banyak melewati lokasi izin usaha pertambangan (IUP) maupun perkebunan, yaitu sebanyak 23 perusahaan.
"Walaupun demikian, kita akan cek berapa IUP keseluruhan yang akan dilewati," kata Amrullah di Samarinda, Minggu.
Pemilik IUP dari sektor pertambangan maupun perkebunan yang dilewati jalur kereta api akan melakukan kerja sama melalui nota kesepahaman dengan PT Kereta Api Borneo.
"Kerja sama tersebut sebagai dukungan dalam mempercepat realisasi pembebasan lahan," kata Amrullah.
Pemilik IUP dan PT Kereta Api Borneo terus melakukan komunikasi dalam membahas permasalahan tersebut.
"Sekarang kita telah melakukan komunikasi dan koordinasi dalam rangka menjalin kerja sama antara pemilik IUP dengan PT Kereta Api Borneo," kata Amrullah.
Menurut Amrullah, kerja sama yang dilakukan ke depan antara pemilik IUP dengan PT Kereta Api Borneo diharapkan bukan saja pembebasan lahan yang dilalui jalur kereta api, tetapi juga kerja sama dalam pengangkutan batu bara melalui kereta api.
Kerja sama tersebut sangat penting dalam mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan perkeretaapian di Kaltim sehingga dengan begitu ada sinergitas antara pihak terkait khususnya pemilik IUP yang arealnya dilewati rel kereta api untuk membebaskan lahannya.
"Dengan sinergitas tersebut kita harapkan realisasi pembangunan rel kereta api di Kaltim dapat diwujudkan," kata Amrullah.
Pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Kutai Barat, Paser, Penajam Paser Utara dan Balikpapan dengan panjang jalur mencapai 200 kilometer dipastikan terus berlanjut yang dilakukan PT Kereta Api Borneo, anak perusahaan Russian Railways.
Rencana peletakan batu pertama pembangunan rel kereta api akan dilaksanakan pada 17 November mendatang dan kini terus disiapkan pembebasan lahan yang akan dilalui jalur kereta api tersebut. (*)