Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) berharap pembangunan pabrik soda ash oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mampu menyeimbangkan orientasi ekonomi dengan dampak sosial dan lingkungan.
"Kami ingin industri tumbuh, tetapi manusia dan alam Kaltim juga ikut maju," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Bambang Arwanto, di Samarinda, Sabtu.
Pernyataan tersebut, lanjut Bambang, merupakan sambutan Gubernur Kaltim Rudi Masjuki dalam seremoni peletakan batu pertama pabrik soda ash (soda es) PKT.
Dia mengatakan pemerintah provinsi mengapresiasi langkah PKT yang berani mengambil langkah maju dan terus berinovasi.
Pembangunan pabrik itu disebut sebagai langkah nyata menuju kemandirian industri nasional sekaligus penguatan ekonomi Kalimantan Timur.
Pembangunan industri, menurut Bambang, tidak boleh hanya berorientasi pada angka produksi semata, tetapi juga menyentuh kehidupan masyarakat. Karena itu, Pemprov Kaltim menaruh harapan besar agar pelaku industri tetap memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal.
"Kami juga berharap agar seluruh pelaku industri meningkatkan kompetensi SDM daerah, dan menjaga kelestarian lingkungan," ujarnya.
Bambang menyebut PT Pupuk Kaltim telah menjadi teladan dalam mengimplementasikan model pembangunan berkelanjutan di Bumi Etam.
Baca juga: Investor global minat investasi di KIE dan soda ash plant di Bontang
"Kita ingin agar semangat seperti ini menjadi inspirasi bagi baik BUMN dan sektor swasta lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa soda es merupakan bahan baku penting bagi berbagai industri strategis nasional.
Bahan baku ini dibutuhkan mulai dari industri kaca, detergen, tekstil, hingga farmasi.
Selama ini, Indonesia diketahui masih sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan soda es tersebut. Kehadiran pabrik PKT ini diyakini akan mengubah peta tersebut dan menjadikan Indonesia lebih kokoh dalam mewujudkan kedaulatan industrinya.
"Kaltim akan menjadi pusat keunggulan dalam produksi soda ash," kata Bambang Arwanto.
Pabrik yang dirancang dengan kapasitas 300.000 metrik ton per tahun ini juga akan menerapkan prinsip ekonomi sirkular yang ramah lingkungan.
Pabrik tersebut akan memanfaatkan 170.000 ton CO2 sebagai bahan baku. "Ini adalah contoh konkret bagaimana industri dapat tumbuh tanpa merusak alam, tetapi justru memberi nilai tambah bagi pembangunan berkelanjutan," tuturnya.
Baca juga: Pupuk Indonesia bangun pabrik soda ash di Bontang, pertama di Indonesia
Di sisi lain, Pemprov Kaltim berkomitmen untuk terus mendukung penuh iklim investasi yang sehat. Dukungan tersebut diwujudkan melalui percepatan perizinan, penguatan infrastruktur, serta memastikan keamanan dan kenyamanan berusaha bagi investor.
Ia juga mengingatkan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menjadikan Kaltim sebagai episentrum pembangunan nasional.
Oleh karena itu, pabrik soda es ini akan memperkuat posisi strategis Kaltim dalam rantai pasok industri kimia nasional. Pabrik ini juga diharapkan mendukung kebutuhan material untuk pembangunan IKN dan kawasan industri lain di wilayah tersebut.
Bambang optimistis momentum ini menjadi semangat baru bagi Kaltim untuk bertransformasi. Transformasi yang dimaksud adalah perubahan dari daerah penghasil sumber daya mentah menjadi daerah dengan industri bernilai tambah yang berdaya saing global.
"Kami percaya, jika semua pihak baik pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat terus bergerak bersama, maka cita-cita Kalimantan Timur sukses menuju generasi emas bukan hanya semboyan, tetapi kenyataan," tutupnya.
Baca juga: Pabrik soda ash di Kaltim ditargetkan jadi standard industri kimia hijau
