Sangatta (ANTARA kaltim) - Sedikitnya 156 warga Desa Sepasi Induk, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, yang menjadi korban kebakaran pada Jumat (20/3) terpaksa tinggal di tempat pengungsian karena rumah mereka ludes.
Sekretaris Kecamatan Bengalon, Ernawati ketika ditemui di Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Minggu, mengatakan korban kebakaran yang berjumlah 156 jiwa itu berasal dari RT 02 dan RT 18 Jalan Rawah Indah, Desa Sepaso.
"Dua peristiwa kebakaran di Bengalon yang kejadiannya hanya berjarak dua hari menghabiskan 10 rumah pribadi dan 46 rumah sewaan atau barak," katanya saat ditemui di lokasi kejadian.
Didampingi Kepala Desa Sepaso Ardi Amiruddin dan Ketua RT 02 Rudiansyah, ia mengatakan lokasi dua kebakaran itu hanya berjarak sekitar 100 meter, tetapi beda gang.
"Kerugian materiil diperkirakan mencapai lebih dari Rp1 miliar," tambahnya.
Musibah kebakaran itu, tambah Ardi Amiruddin, juga menghabiskan seluruh pakaian dan alat rumah tangga milik warga, termasuk tujuh unit laptop dan tiga unit sepeda motor.
Pantauan ANTARA di lokasi kebakaran, garis polisi sudah dipasang mengelilingi bangunan yang rata dengan tanah dan tinggal tiang-tiang yang terbuat dari kayu.
Benda-benda berharga milik warga terlihat berserakan di lokasi, seperti rangka sepeda motor, sepeda anak-anak dan puluhan kulkas, serta tabung gas ukuran 3 kilogram dan 12 kilogram.
Sekitar 10 meter dari lokasi kebakaran itu, dibuka dapur umum dan posko bantuan yang dijaga puluhan petugas Tagana dan warga setempat bersama dengan aparat desa dan aparat kecamatan.
Hingga kini petugas kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.(*)