Balikpapan (ANTARA) - Pengecer gas elpiji melon atau minyak gas cair (Liquefied Petroleum Gas/LPG) 3 kilogram di Kota Balikpapan kembali berjualan setelah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menginstruksikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan gas elpiji 3 kilogram per hari ini.
"Saya sangat senang mendengarkan informasi ini dan saya baru mengetahuinya tadi pagi," kata Halimatuzahra salah seorang pedagang yang juga mengecer gas elpiji 3 kilogram di warungnya yang terletak di Kecamatan Balikpapan Kota, Kalimantan Timur, Selasa (4/1).
Ia mengaku sangat senang bisa berjualan kembali gas elpiji 3 kilogram dengan memajang kembali sebanyak 21 tabung gas yang ada di warungnya sejak pagi tadi meskipun gas melon itu dalam kondisi kosong.
Nampak terpajang tulisan di 'ubur-ubur ikan lele, gas kosong leee' serta 'gas kosong tak baik galau' di lembaran karton yang menandakan bahwa meskipun sudah boleh mengecer kembali namun stok masih kosong.
"Untuk gas disini sudah lama kosongnya, biasanya dari pangkalan kami dihubungi tapi sudah lama tidak ada," ungkap Zahra.
Di warung kecil miliknya, Zahra menjual gas elpiji bersubsidi itu dengan harga Rp38 ribu per tabung, harga itu berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di Kota Balikpapan yakni Rp 19 ribu.
Kendati demikian, harga gas elpiji yang dijual Zahra masih dikatakan cukup murah, jika dibanding sejumlah pengecer lainnya seperti di kawasan Kecamatan Balikpapan Selatan ada yang menjual Rp 40 hingga Rp 50 ribu per tabung.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan mekanisme pengecer yang statusnya ditingkatkan menjadi sub-pangkalan untuk memasarkan gas/elpiji 3 kilogram berlangsung secara otomatis dan belum ada prasyarat khusus.
Para pengecer yang diubah statusnya menjadi sub-pangkalan sudah berlangsung sejak Selasa pagi dan ditata kelola langsung oleh PT. Pertamina yang sejak awal mengatur peredaran gas 3 kg .
"Sampai dengan hari ini syaratnya kita tiadakan, langsung dia automatically, dan sistemnya sudah jalan sekarang. Dari tadi pagi Pertamina dengan ESDM sudah meng-clear-kan bahwa pengecer langsung menjadi sub-pangkalan," kata Bahlil.
Bahlil menyebutkan nantinya pengawasan lanjutan kepada para sub-pangkalan akan rutin dilakukan oleh Pertamina agar memastikan penyaluran gas 3 kg yang disubsidi pemerintah berjalan tepat sasaran.
Pengawasan itu termasuk dalam bagian verifikasi memastikan sub-pangkalan menjual produk sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Dalam prosesnya kita akan memverifikasi mana sub-pangkalan yang sudah tertib sesuai apa yang menjadi harapan kita, dan mana yang tidak tertib nanti akan berproses secara alamiah," ujar Bahlil.