Samarinda (ANTARA Kaltim) - Penyebaran virus mematikan berupa Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Provinsi Kaltim sudah mengkhawatirkan karena terdapat 200 kasus yang menjangkit ibu rumah tangga (IRT).
"Khusus di Kota Balikpapan dan Samarinda saja, terdapat 200 kasus HIV/AIDS yang terpapar pada IRT, 60 kasus pada Ibu hamil, dan 50 kasus pada balita," ujar Sekretaris Komisi Penangulangan AIDS (KPA) Kaltim Yurnanto, ketika Rakor Penanggulangan HIV/AIDS di Samarinda, Kamis.
Untuk itu dia meminta kepada masyarakat agar tidak menganggap remeh terhadap penyebaran HIV, yakni mereka yang menganggap bahwa penyakit itu hanya menyerang di tempat-tempat tertentu.
Masyarakat katanya lagi, masih cenderung menganggap bahwa HIV/IDS hanya dialami oleh pekerja seks komersial, padahal bisa jadi jumlah IRT yang terkena HIV/AIDS ternyata lebih besar ketimbang PSK.
Tingkat penyebaran penyakit itu selalu bergeser atau terjadi transisi epidemologi, kasus HIV/AIDS sebenarnya sejak 10 tahun lalu memang banyak diderita oleh PSK, kemudian diderita pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik.
HIV/AIDS kemudian menjangku juga pada mereka yang penyuka sesama jenis, yakni kaum gay dan waria, tetapi belakangan terjadi pergeseran lagi, yakni kasus HIV/AIDS menyerang IRT.
Menurutnya, IRT menjadi rentan terjangkit HIV dibanding PSK, biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, tetapi yang menonjol bisa jadi karena suami yang tidak setia, seperti suami yang suka "jajan" di luar.
"Kita tahu bahwa IRT hanya di rumah menunggu suami, tetapi suami yang bisa "jajan" di luar, apalagi jika bekerja di tempat yang jauh meninggalkan keluarga, maka hal itu sangat rentan," ujarnya.
Terkait dengan IRT yang sudah terjangkit HIV/AIDS, pihaknya ke depan memprogramkan membantu, agar IRT lebih paham dan tidak merasa minder saat berinteraksi dengan dunia luar.
Program itu antara lain membantu, membina, dan mengawasi IRT terjangkit. Pihaknya juga sedang menyusun pedoman bagaimana para IRT itu bisa terurus secara komprehensif dan berkesinambungan.
Bagi IRT yang positif katanya, langsung diberi pembinaan, yakni tim datang ke rumah mereka dan mengajak bicara, sehingga mereka tetap merasa tidak dikucilkan dari lingkungan. (*)
200 IRT di Kaltim Terjangkit HIV/AIDS
Kamis, 6 November 2014 20:06 WIB