"Sebelumnya jumlah pelamar CPNS Kaltim mencapai 9.460 orang. Setelah diverifikasi, hanya 6.489 pelamar yang lolos seleksi administrasi," ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltim Deni Sutrisno di Samarinda, Minggu.
Deni menjelaskan, pelaksanaan SKD telah berlangsung sejak Kamis (7/11) di Lab Station BKD Kaltim, Jl. Bhayangkara, Samarinda. Tes dijadwalkan berlangsung selama delapan hari dan dibagi dalam empat sesi setiap harinya karena keterbatasan jumlah komputer.
"Kapasitas komputer kita hanya 150 unit, jadi dalam satu hari dibagi menjadi empat sesi. Setelah selesai satu sesi, ruangan disterilkan dan peserta sesi berikutnya dicek oleh aparat keamanan," jelas Deni.
Menariknya, proses SKD CPNS Kaltim ini dapat dipantau secara langsung melalui kanal YouTube Kantor Regional (Kanreg) VIII Badan Kepegawaian Negara (BKN). Masyarakat dapat melihat langsung perkembangan nilai peserta saat mengerjakan soal.
"Nilai peserta langsung muncul di layar monitor. Jadi, semua berjalan transparan. Masyarakat bisa memantau pergerakan nilai peserta secara live," tambahnya.
Terkait isu perjokian dalam seleksi CPNS, Deni menampik bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi. Sistem CAT menjamin kejujuran dan transparansi dalam proses seleksi.
"Jangan percaya dengan siapa pun yang menjanjikan kelulusan. Tidak ada yang bisa memastikan kelulusan selain kemampuan peserta sendiri. Semua proses dilaksanakan secara transparan," tegas Deni.
Berbeda dengan CPNS, seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) diprioritaskan untuk non-ASN di lingkungan Pemprov Kaltim.
"Total formasi PPPK sebanyak 9.195, terdiri dari tenaga teknis 5.291, tenaga kesehatan 1.255, dan guru 2.649. Jumlah non-ASN kita berdasarkan data terkini sebanyak 7.880 orang," jelas Deni.
Deni menambahkan, seleksi PPPK menggunakan sistem peringkat. Prioritas utama diberikan kepada non-ASN yang telah terdaftar dalam basis data dan memenuhi persyaratan.
Dijadwalkan, seleksi PPPK dilaksanakan pada Desember 2024 setelah seluruh tahapan seleksi CPNS selesai.