Samarinda (ANTARA) - Calon Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 2, Rudy Mas’ud berjumpa para guru mengaji serta pendeta se-Samarinda dengan mengusung program unggulan “Gratispol!”.
Dalam acara silaturahim dengan para guru mengaji di Samarinda, Sabtu, Rudy Mas’ud menyampaikan apresiasi yang mendalam atas dedikasi mereka dalam mendidik anak-anak dengan nilai-nilai akhlakul karimah.
“Kami sangat menghargai peran para ustaz dan ustazah yang telah memberikan pendidikan agama kepada anak-anak kita. Dukungan ini adalah amanah dari seluruh keluarga besar di Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda,” ujar Rudy.
Rudy menjelaskan bahwa program “Gratispol!” tidak hanya menyasar guru-guru agama Islam, tetapi juga guru-guru agama lainnya.
“Kami akan memberikan insentif yang proporsional kepada semua guru agama, baik Islam maupun non-Islam. Bagi umat Muslim, kami akan mengatur keberangkatan gratis ke Baitullah. Program ini akan diterapkan di seluruh Kalimantan Timur, salah satunya di Samarinda,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Rudy juga menekankan pentingnya komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan para guru.
“Mereka berharap agar insentif ini bisa diberikan setiap bulan dan dapat meningkat jumlahnya dari yang biasa diterima Rp700.000. Kami akan berusaha memenuhi harapan ini agar para guru dapat lebih fokus dalam mendidik anak-anak kita,” papar Rudy.
Selain itu, Rudy juga berjanji untuk meningkatkan volume insentif bagi guru-guru yang belum mendapatkan bantuan.
“Kami akan memastikan bahwa semua guru agama di Samarinda dan Kalimantan Timur mendapatkan insentif yang layak. Ini bukan sekadar biaya, tetapi investasi dalam sumber daya manusia, terutama dalam membentuk akhlak anak-anak kita sejak dini,” tegasnya.
Setelah pertemuan dengan para guru mengaji, Rudy melanjutkan kampanyenya dengan bertemu para pendeta dari persekutuan gereja se-Samarinda.
Dalam pertemuan tersebut, Rudy menerima dukungan penuh dari sekitar 150 pendeta yang tergabung dalam persekutuan gereja.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh para pendeta. Dukungan ini sangat berarti bagi kami dalam upaya memimpin Kalimantan Timur menuju masa depan yang lebih baik,” kata Rudy.
Para pendeta menyampaikan berbagai aspirasi, termasuk kebutuhan akan kesetaraan dan insentif operasional untuk gereja-gereja di Kalimantan Timur.
“Kami mendengar banyak keluhan dari para pendeta mengenai kebutuhan operasional gereja. Kami berkomitmen untuk memberikan bantuan yang diperlukan, termasuk untuk renovasi gereja-gereja yang membutuhkan,” ujar Rudy.
Rudy menegaskan bahwa program “Gratispol!” juga mencakup dukungan bagi para pendeta dan gereja-gereja di Kalimantan Timur.
“Kami ingin memastikan bahwa semua pemuka agama, baik Islam maupun Kristen, mendapatkan dukungan yang layak. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk membangun Kalimantan Timur yang inklusif dan sejahtera,” tutup Rudy.
Dengan program “Gratispol!”, Rudy Mas’ud bersama Seno Aji berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan para guru dan pemuka agama di Kaltim.
Program “Gratispol!” yang diusung oleh Rudy Mas’ud mencakup berbagai inisiatif, termasuk pendidikan gratis, peningkatan fasilitas umum, dan dukungan bagi komunitas keagamaan.
Bawani, perwakilan guru mengaji dari TPA Samarinda, menyatakan harapannya terhadap program yang diusung oleh Rudy Mas’ud.
“Kami berharap terbaik bagi pasangan Rudy-Seno untuk bisa memimpin Kaltim. Kami memiliki asa kepada pasangan ini untuk meningkatkan kesejahteraan para guru TPA di Samarinda,” ujarnya.
Bawani menambahkan bahwa program Rudy Mas'ud relevan dengan kebutuhan para guru mengaji yang selama ini berjuang untuk memberikan pendidikan agama kepada anak-anak tanpa dukungan yang memadai.
“Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan kami dan pengembangan anak-anak didik kami,” tambahnya.
Suparman, perwakilan pendeta dari persekutuan gereja di Samarinda, juga memberikan tanggapan positif terhadap program “Gratispol!”.
“Bertemu dengan Rudy Mas’ud, kita mendengar apa yang disampaikan oleh program calon gubernur dan cukup bagus. Kalau kita melihat, untuk semua berbagai ormas seperti gereja bisa membantu menjadi lebih baik,” katanya.
Suparman menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam mempermudah izin dan fasilitas bagi rumah-rumah ibadah.
“Kalau program itu bisa dijalankan, kemajuan di Kalimantan Timur akan semakin terlihat. Kami berharap pemerintah juga dapat memperhatikan perizinan pembangunan rumah-rumah ibadat, serta mempermudah proses perizinan yang selama ini menjadi kendala,” jelasnya.