Balikpapan (ANTARA) - Ikan Paus sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar di perairan Muara Teritip, 35 km utara pusat kota Balikpapan akhirnya mati. Paus setelah terdampar sejak Senin 22/9.
"Ketika kami kembali ke lokasi terdampar pagi, kami temukan dia sudah tidak bernapas lagi,” kata Pengawas Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Heri Seputro, Jumat.
Padahal pada Kamis 25/9 malam para petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Wilayah Konservasi III Balikpapan, KKP, dan para relawan, sudah berhasil mengarahkan kepala paus ke arah laut lepas. Mereka berharap seiring dengan pasang naik pada tengah malam Kamis, maka paus dapat membebaskan dirinya sendiri.
"Untuk sementara bangkainya kami tambatkan agar tidak dibawa arus. Kami berkoordinasi dulu untuk langkah berikutnya," lanjut Heri.
Dalam prosedur penanganan satwa, pada bangkai itu akan segera dilakukan nekropsi (bedah mayat untuk bangkai hewan). Nekropsi dilakukan untuk mengetahui secara pasti sebab-sebab kematian. Dengan panjang badan 15 meter dan berat diperkirakan tidak kurang dari 40 ton, nekropsi akan dilakukan di pantai atau dekat tempat terdamparnya.
Setelah nekropsi barulah bangkai ditarik ke tengah laut untuk ditenggelamkan.
Di sisi lain, kematian paus ini membuat sedih banyak pencinta satwa dan pencinta alam Balikpapan.
"Mungkin sudah saatnya Balikpapan punya unit khusus untuk menangani satwa terdampar," kata Janu, warga Klandasan.
Sementara itu, menurut catatan Heri Seputro, paus sperma yang mati itu adalah paus yang keempat yang terdampar di Balikpapan.
Pada tahun 2009 ada paus pembunuh palsu (Pseudoorca crassidens) yang terdampar di Pantai Lamaru. Paus yang selintas pasti dikira orca ini juga akhirnya mati.
Sepuluh tahun kemudian, baru ada kejadian terdampar lagi. Satu paus pembunuh kerdil (Feresa attenuata) terdampar pada Juni 2019 di Pantai Manggar. Para relawan dan petugas berhasil menyelamatkannya dan paus kembali berenang ke laut lepas.
Namun pada Desember 2019, satu paus gigi sikat (baleen whale) terdampar dan akhirnya mati di Pantai Seraya, pantai di pemukiman warga di dekat Lanud Dhomber TNI AU.