Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur memperkuat kapasitas guru sekolah luar biasa (SLB) melalui bimbingan teknis (bimtek) pembelajaran program khusus orientasi, mobilitas, sosial, dan komunikasi (OMSK) demi membangun kemandirian siswa dengan disabilitas netra.
"Kegiatan ini diikuti oleh 60 guru SLB atau sekolah berkebutuhan khusus (SKh) se-Provinsi Kalimantan Timur dan berlangsung selama empat hari, mulai 17 hingga 20 September 2024," kata Kepala Cabang Wilayah I Disdikbud Kaltim Mutanto di Balikpapan, Jumat.
Ia mengharapkan para guru yang mengikuti bimtek tersebut dapat menerapkan ilmunya di sekolah masing-masing.
"Saya harap untuk mencapai tujuan dari kegiatan ini, agar materi yang didapatkan nantinya bisa menambah dan mengembangkan kemandirian peserta didik disabilitas netra dalam mengimplementasikan program pembelajaran OMSK," katanya.
Bimtek ini dilaksanakan berdasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas, dan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
"Melalui bimtek ini, kami meminta para guru SLB/SKh agar terus meningkatkan kompetensi dalam mendidik siswa disabilitas netra, sehingga mampu mengembangkan kemandirian siswa dalam berbagai aspek kehidupan," katanya.
Pembekalan bagi guru SLB/SKh ini juga menjadi upaya Disdikbud Kaltim dalam mendukung pendidikan inklusif dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini, antara lain Dede Supriyanto dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Endang Saeful Munir dari Balai Besar Guru Penggerak Jawa Barat, dan Ade Putri Sarwendah dari IGPKhl Kalimantan Timur.