Rektor Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, Kalimantan Timur, Abdunnur menyatakan komitmen perguruan tinggi tersebut untuk menjadi pusat studi kehutanan yang mendukung Ibu Kota Nusantara.
"Dalam visinya, Unmul tidak hanya berfokus pada bangunan fisik kampus di Ibu Kota Nusantara (IKN), melainkan berperan aktif dalam menjaga ekosistem dan keberlanjutan lingkungan," katanya di Samarinda, Kamis.
Berbicara tentang peran Unmul untuk IKN, Abdunnur menekankan bahwa universitas ini memiliki komitmen lebih besar daripada sekadar eksistensi sebagai perguruan tinggi di IKN.
Unmul dengan sumber daya yang dimiliki berupaya menjaga kawasan IKN dengan konsep forest city, green city, dan smart city.
Untuk itu, Unmul telah mengalokasikan lahan seluas 20 ribu hektare di kawasan Taman Hutan Bukit Raya Soeharto yang bersinggungan langsung dengan kawasan IKN, sebagai pusat studi dan pengembangan kawasan hutan.
"Salah satu langkah konkret yang telah diambil oleh Unmul adalah melakukan rehabilitasi hutan di lahan tersebut," jelas Abdunnur.
Terbaru, telah ada kerja sama antara Unmul, Otorita IKN, dan para pemangku kepentingan lain sebagai mitra, mereka telah memulai fungsi laboratorium ekosistem dan mengadakan restorasi lahan hutan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan seluas 2.571 hektare.
Unmul juga telah berkolaborasi dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan KLHK untuk menjaga kawasan IKN melalui rehabilitasi hutan, penanaman, dan upaya lainnya.
"Unmul bahkan berperan dalam menghadirkan prototipe pelestarian berupa miniatur hutan hujan tropis sebagai pusat edukasi tentang hutan hujan tropis di Ibu Kota Nusantara," ungkap Abdunnur.
Dengan komitmen dan kontribusi nyata ini, Unmul punya posisi penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memastikan IKN tetap menjadi kawasan yang berfungsi baik sebagai forest city hingga smart city.
"Lebih dari sekadar kampus, peran kami sebagai pusat studi kehutanan memiliki nilai yang tak ternilai bagi IKN dan masyarakat luas," tegas Abdunnur.