Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) kembali mengaktifkan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kaltim setelah vakum selama dua tahun, sebagai kampus yang berpotensi untuk mendidik seniman andal masa depan.
"Langkah ini diambil tak hanya mencetak seniman, tetapi juga pendidik seni budaya andal yang mampu melestarikan serta mengembangkan kearifan lokal," kata Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kaltim Dasmiah di Samarinda, Jumat.
Dia menyatakan bahwa ISBI Kaltim tidak hanya bertujuan mencetak seniman, tetapi juga pendidik yang memenuhi kebutuhan guru kurikulum muatan lokal bidang seni dan budaya di Benua Etam.
Menurut Dasmiah, sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Kaltim Nomor 48 Tahun 2017, pengembangan kurikulum muatan lokal mencakup kearifan lokal, termasuk sumber daya alam, seni, budaya, hingga keterampilan ukir.
ISBI Kaltim, menurut dia, menjadi penunjang utama dalam melestarikan budaya Kalimantan Timur. Dasmiah menambahkan bahwa banyak masyarakat yang belum mengenal seni bertutur dan berbagai macam seni budaya lokal lainnya.
"Budaya Kaltim sangat kaya dan beragam, dan melalui ISBI, kita bisa mengembangkan budaya Nusantara lebih dalam," katanya.
Baca juga: Kaltim ajak seniman-budayawan optimalkan pemanfaatan Taman Budaya
Baca juga: Kaltim ajak seniman-budayawan optimalkan pemanfaatan Taman Budaya
Disampaikan Dasmiah, kampus seni tersebut tidak hanya untuk Kalimantan Timur, tetapi juga untuk seluruh Kalimantan. Pemerintah membangun ISBI untuk mencakup wilayah dari Kalimantan Barat, Selatan, Tengah, Utara hingga Timur.
Sejak didirikan pada 2012, ISBI Kaltim telah menghasilkan lulusan yang berkarir sebagai dosen, bekerja di sektor pertahanan, dan memiliki usaha sendiri.
"Alumni ISBI telah membuktikan kualitas mereka, seperti yang terlihat saat acara seni budaya di Tenggarong, Kutai Kartanegara, yang juga dihadiri oleh mantan Presiden SBY," ungkap Dasmiah.
ISBI Kaltim juga menjadi perwakilan Kalimantan dalam pengembangan budaya di tingkat nasional. Selain ISBI Kaltim, ada juga ISBI di luar Pulau Jawa, seperti di Sulawesi, Aceh, dan Papua.
"Kita berharap ISBI Kaltim bisa menjadi pusat pengembangan budaya untuk seluruh Kalimantan," tambahnya.
Baca juga: Otorita IKN ajak seniman ciptakan roh seni dan budaya di Nusantara
Baca juga: Otorita IKN ajak seniman ciptakan roh seni dan budaya di Nusantara
Saat ini, ISBI Kaltim yang berlokasi di Komplek Museum Mulawarman menerima mahasiswa tanpa batasan usia, terutama bagi warga yang berminat menjadi seniman. Pendaftaran mahasiswa baru telah dibuka sejak 7 Juli hingga 30 Agustus 2024, dan tahun ajaran baru akan dimulai pada September 2024.
"Kami menerima mahasiswa dari berbagai kalangan tanpa batasan usia," kata Dasmiah.
ISBI Kaltim menawarkan empat program studi, yaitu tari, televisi/film, kriya, dan etnomusikologi. Pendaftaran hanya dikenakan biaya Rp200 ribu dan dilakukan di Biro Kesra Kantor Gubernur Kaltim.
"Ada kesempatan beasiswa penuh selama empat tahun bagi mahasiswa asal Kalimantan Timur melalui program Beasiswa Kaltim Tuntas," ucap Dasmiah.*