Balikpapan (ANTARA) - Pekan lalu, Minggu 21 Juli, Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud yang baru saja kembali dari Jakarta menyempatkan hadir dalam pelantikan Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Indonesia (BPC HIPMI) Balikpapan periode 2024-2027, di salah satu hotel di pusat kota.
Nahkoda Kota Minyak itu turut menyaksikan Adam Dustin Bhakti mengangkat bendera panji organisasi yang diserahkan oleh Adi Wijaya, sebagai pemimpin HIPMI Kaltim. Serah terima panji organisasi itu menandai Adam Bhakti sebagai Ketua HIPMI Balikpapan.
Sekira pukul 22.34 Wita, Rahmad memberikan sambutan di hadapan ratusan pengusaha muda kota itu. Kalimat "Balikpapan menuju Kota Metropolitan" terselip dalam rangkaian sambutan yang juga diisi pantun layaknya acara-acara resmi pemerintahan.
Pesan Rahmad bahwa Balikpapan segera menjadi kota metropolitan itu bukan tanpa alasan, mengingat kota itu merupakan pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). Balikpapan adalah kota terdekat dengan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang masuk dalam wilayah administratif IKN.
Kota seluas 503,3 kilometer persegi di Kalimantan Timur itu layak menyandang status Gerbang IKN karena mempunyai bandar udara Internasional yaitu Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, serta Pelabuhan Balikpapan atau Pelabuhan Semayang,. Kedua akses transportasi udara dan laut itu merupakan pintu masuk Balikpapan, termasuk IKN, bagi setiap tamu umum yang tiba.
Status Balikpapan sebagai Gerbang IKN berdampak pada kesiapan semua pemangku kepentingan, baik pemerintah ataupun swasta, di semua sektor menyambut peluang demi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir Kaltim itu.
Kesiapan paling tampak adalah pembangunan fisik seperti kehadiran sejumlah gedung di Jalan Jenderal Sudirman sebagai jalan utama Balikpapan. Gedung-gedung baru perkantoran, gedung hotel, hingga pusat perbelanjaan mulai muncul.
Pertumbuhan penduduk
Aspek yang mendukung pernyataan Rahmad Mas'ud bahwa Balikpapan segera menjadi kota metropolitan adalah pertumbuhan penduduk yang semakin melaju.
Sebuah kota disebut sebagai kota metropolitan manakala jumlah penduduk di kota itu mencapai satu juta jiwa. Berdasarkan data Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan pada April2024, jumlah penduduk Kota Balikpapan mencapai 738 ribu jiwa.
Artinya, Balikpapan perlu 262 ribu penduduk untuk menyentuh satu juta jiwa. Jumlah itu tidak menutup kemungkinan bisa tercapai dalam tiga tahun menyusul perpindahan penduduk ke Ibu Kota Nusantara.
Baca juga: Dampak IKN, penduduk Balikpapan meningkat 1,4 persen per tahun
"Berdasarkan Data Konsolidasi Bersih (DKB) Dirjen Dukcapil Permendagri, setelah penetapan lokasi IKN pada 2019, penduduk Kota Balikpapan bertumbuh sekira 1,4 persen setiap tahun," kata Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan Ardiawan Nugraha Putra.
Secara spesifik mengacu data konsolidasi bersih itu, lanjut Ardiwan, pertambahan penduduk Kota Balikpapan mencapai 17.743 orang pada 2021. Kemudian pada 2022 terdapat pertambahan sekira 18 .926 orang dan sebanyak 19.334 orang pada 2023.
"Pada periode Januari sampai Maret 2024, penduduk Balikpapan bertambah sebanyak 4.600 orang," ujar Ardiawan.
Secara akumulatif sejak 2021 hingga awal 2024, penduduk Balikpapan bertambah 60 ribu penduduk. Pertumbuhan itu diperkirakan bakal melonjak seiring perpindahan warga dari luar Kalimantan Timur ke IKN.
Pemerintah kota berkejaran dengan waktu membenahi berbagai fasilitas dan sarana-prasarana agar Balikpapan nyaman dan aman bagi penduduknya.
Berpacu halau kemacetan
Pembenahan paling masif diperhatikan jajaran pemda Balikpapan adalah pertambangan kendaraan pribadi, seiring pertambahan penduduk. Baik kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat kian berseliweran di jalanan, pagi hingga malam.
Peningkatan jumlah kendaraan di Balikpapan bahkan disampaikan langsung Presiden Joko Widodo, saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVII awal Juli.
"Pak Wali, Kota Balikpapan sudah macet, saya dengar sudah," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan di hadapan puluhan pemimpin daerah yang hadir di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, Kota Balikpapan menempati peringkat kedua peningkatan jumlah kendaraan di Benua Etam setelah Kota Samarinda.
Dari 2021 hingga 2023, jumlah kendaraan di Balikpapan meningkat sebanyak 215.142 unit. Kendaraan pribadi pada 2021 sebanyak 648.317 unit. Jumlah itu menjadi 863.459 unit pada 2023.
Baca juga: Konsumen usia 18 - 34 tahun paling banyak cari properti di IKN
Berbeda dengan Jabodetabek, peningkatan kendaraan di Balikpapan didominasi mobil penumpang. Pada 2021 terdapat 75.687 mobil penumpang, sedangkan pada 2023 terdapat 139.926 mobil penumpang.
Langkah pemerintah daerah adalah dengan memperbanyak kawasan tertib lalu-lintas dan saat ini terdapat dua kawasan itu yang dikelola dinas perhubungan
Kawasan tertib lalu-lintas pertama adalah di Jalan Ruhui Rahayu, mulai dari simpang perempatan BSCC Dome hingga simpang Balikpapan Baru. Kemudian, kawasan kedua adalah Jalan Jenderal Sudirman mulai simpang Plaza Balikpapan hingga Kantor Imigrasi Balikpapan.
Pada 2024, Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan akan menambah kawasan itu yaitu Jalan Tjutjup Suparna atau seringkali dikenal sebagai Balikpapan Baru. Kawasan itu sebenarnya sudah teratur dan tertata untuk parkir kendaraan. Kawasan tertib lalu-lintas ketiga itu akan mulai dari simpang Balikpapan Baru hingga simpang Sungai Ampal.
“Kami mengajukan Jalan Tjutjup Suparna ini sebagai kawasan tertib lalu-lintas supaya jalan yang sudah teratur, memiliki regulasi,” kata Kadishub Adward Skenda Putra.
Penerapan kawasan-kawasan tertib lalu-lintas di Balikpapan akan menekankan jalanan bebas parkir, terutama dari mobil, mulai pukul 06.00-09.00 Wita dan pukul 16.00-18.00 Wita. Dinas perhubungan akan melakukan pengawasan setiap hari di kawasan tertib lalu-lintas.
Tidak terbatas pada kawasan tertib lalu-lintas, Wali Kota Rahmad Mas'ud bahkan mulai membuka jalan-jalan alternatif agar bisa dilalui masyarakat.
"Saat ini, ada jalan yang bisa dilalui kendaraan seperti Jalan Mukmin Faisal yang menghubungkan Balikpapan Selatan menuju Balikpapan Utara," ujar kepala dinas perhubungan yang akrab disapa Edo itu tentang jalan alternatif menembus Kilometer 8 Balikpapan Utara.
Baca juga: Pemkot Balikpapan tertibkan PKL Pasar Pandansari
Layanan transportasi umum terpadu
Upaya Balikpapan mencegah kemacetan yaitu memberikan layanan transportasi umum terpadu untuk warga kota. Transportasi umum itu pada gilirannya akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi warga kota.
Pada awal Juli, Pemkot Balikpapan memperkenalkan layanan angkutan bus kota dengan slogan Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal dan Nyaman (TEMAN). Bus bernama Balikpapan City Trans itu menjadi pionir layanan transportasi umum modern.
Layanan tersebut diluncurkan oleh Kementerian Perhubungan Kemenhub melalui Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI Irjen Pol Risyapudin Nursin pada 1 Juli lalu di Balai Kota.
Layanan transportasi yang diresmikan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Irjen Pol. Risyapudin Nursin pada 1 Juli 2024 itu terdiri dari 19 unit, termasuk dua unit cadangan. Bus itu telah diuji coba selama sepekan pada 8 Juli, sebelum tahap evaluasi.
"Kota Balikpapan menjadi kota ke-11 di Indonesia yang mendapatkan bantuan (angkutan) bus itu," ujar Risyapudin tentang Sarana Angkutan Umum Masal (SAUM) yang pertama di Pulau Kalimantan itu.
Kementerian Perhubungan, menurut Risyapudin, memberikan perhatian serius terkait angkutan massal di Balikpapa dengan skema By The Service (BTS ) menyusul kedudukannya sebagai penopang IKN.
Dalam perencanaan Kemenhub, Balikpapan City Trans akan menjadi moda transportasi yang terintegrasi sebagaimana angkutan umum terpadu di Jabodetabek.
Sebelum TEMAN Bus, masyarakat Kota Balikpapan telah mengandalkan transportasi mobil angkutan kota dengan delapan izin trayek dan jumlah kendaraan mencapai 214 unit.
Sejumlah trayek itu masih beroperasi meskipun sebagian mulai berkurang unitnya, terutama trayek nomor 2 warna abu-abu yang melayani rute dari Balikpapan Utara menuju Balikpapan Tengah.
Sedangkan trayek yang masih sering terlihat antara lain trayek nomor 3 yang menghubungkan Balikpapan Tengah, Balikpapan Utara, dan sebagian Balikpapan Kota.
Mobil angkutan kota lain yang masih diminati masyarakat adalah trayek nomor 6 warna biru tua. Angkutan itu melintasi Balikpapan Barat menuju Balikpapan Kota yang berakhir di Terminal Damai.
Namun transportasi paling digemari warga Balikpapan adalah layanan transportasi daring dari sejumlah perusahaan penyedia jasa. Layanan itu paling dicari pendatang atau pun tamu-tamu dari kota lain, terutama dari Jabodetabek.
Baca juga: TEMAN bus kembali beroperasi jelang HUT RI di IKN