Berau (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik berpesan kepada warga yang berkunjung ke Kabupaten Berau untuk tidak semata menikmati keindahan alamnya, namun harus mencoba kelezatan coklat hasil "Bumi Batiwakal."
"Kakao atau coklat Berau ini, yang terbaik se-Indonesia. Siapa saja jika berwisata ke Berau, jangan lupa santap coklat. Asli enak," kata Akmal Malik saat berada di Bandara Kalimarau Berau, Rabu.
Meski potensi coklat Berau terbaik di Indonesia, namun menurut Akmal, jika tidak dipromosikan secara masif maka kurang peminatnya.
"Jika orang bicara Berau, tidak hanya ingat wisata, tapi juga coklat," ungkapnya.
Akmal mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Berau yang sudah mulai mengembangkan bisnis minuman maupun kafe dengan menu coklatnya.
"Perbanyak promosi hingga di tempat publik hingga bandara. Sebelum berangkat, orang bisa menikmati coklat," pesannya.
Bahkan coklat juga bisa disuguhkan di dermaga kapal atau pelabuhan kapal cepat.
Sehingga, siapa saja yang datang maupun mau berwisata ke Kepulauan Derawan atau Maratua bisa menyantap coklat Berau.
Akmal mengingatkan masyarakat Berau agar bangga dengan potensi daerahnya, salah satunya coklat.
"Masyarakat Berau harus bangga dengan daerah ini. Karena, Berau itu hebat," ungkapnya.
Bupati Berau Sri Juniarsih menjelaskan, saat ini kawasan produksi kakao Berau terhampar di lahan 30 hektare.
"Alhamdulillah, kami bangga karena coklat Berau diapresiasi oleh Pj Gubernur dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno. Karena, memang rasa coklat Berau sangat khas," ucapnya.
Lahan 30 hektare itu, bagi Bupati dinilai masih kurang karena, permintaan yang banyak dari dalam dan luar negeri.
Diakuinya Pemkab Berau sudah membina anak-anak muda untuk mengembangkan sajian minuman coklat.
"Racikan anak-anak muda itu, membuat pengunjung yang datang berwisata selalu ingat coklat Berau," bebernya.
Sri Juniarsih menjelaskan coklat Berau sudah dijual ke Bali juga luar negeri seperti Jerman, Belgia, Swis dan Amerika.
"Kami terus mengembangkan potensi Berau, tak hanya wisata tapi juga kearifan lokal," jelasnya.