Nunukan (ANTARA Kaltim) - Pedagang daging beku di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengakui, akhir-akhir ini daging asal Selandia Baru membanjiri pasar setempat yang dipasok dari Tawau Malaysia.
Haji Pasolong, agen daging di Pasar Yamaker Kabupaten Nunukan, Senin menyatakan, sejak sebulan terakhir daging sapi dan kambing asal Selandia Baru dipasok dari Tawau, Malaysia.
Ia mengatakan, dirinya membeli daging tersebut 2-3 kali setiap pekan atau tergantung banyaknya pesanan dari pedagang daging eceran dari sejumlah pasar di daerah itu.
"Kami datangkan daging Selandia Baru ini dari Tawau (Malaysia), dua sampai tiga kali seminggu (pekan)," beber Haji Pasolong di gudang pendinginan miliknya di Pasar Yamaker.
Menurut dia, daging asal Selandia Baru yang telah dibekukan tersebut banyak dipesan oleh pedagang di daerah itu karena harganya lebih murah daripada daging lokal (segar) yakni hanya Rp70.000-Rp80.000 per kilogram.
Ketika ditanya, daging asal Selandia Baru jenis alana, Haji Pasolong membantah dengan mengatakan, daging jenis "alana" yang dilarang beredar dan dikonsumsi di Indonesia itu sangat kelihatan dari merek dagang pada kemasannya.
Sementara daging miliknya termasuk daging segar di Selandia Baru yang diekspor ke Malaysia dan diperjualbelikan hingga Kabupaten Nunukan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Secara terpisah pedagang daging segar di Pasar Yamaker, Haris mengatakan, dirinya tidak pernah menjual daging beku asal Malaysia sepanjang persediaan daging lokal masih ada.
"Kami lebih mengutamakan menjual daging segar (lokal) daripada daging Tawau selama persediaan sapi lokal masih ada," ujar dia. (*)