Samarinda (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Kalimantan Timur menilai sektor kriya dan ekonomi kreatif terus menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dan turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi secara inklusif di daerah.
"Geliat perkembangan ekraf (ekonomi kreatif) dan kriya di Kaltim ini ditunjang dengan promosi yang bagus serta adanya program pelatihan, bimbingan, dan akses ke pasar lokal maupun internasional," kata peneliti Brida Kaltim Bramantyo Adi Nugroho di Samarinda, Rabu.
Ia mengatakan inklusivitas ini memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan sama untuk menikmati hidup dan berkembang, sekaligus mencegah diskriminasi.
"Peningkatan ekonomi sangat penting untuk mengatasi kesenjangan sosial dan mendorong pembangunan berkelanjutan," kata dia.
Ia menyatakan sektor kriya, yang termasuk dalam ekonomi kreatif, salah satu sektor dengan prospek pengembangan yang bagus.
Di Kalimantan Timur ada lebih dari 1000 pengusaha di sektor ini, sedangkan produk-produk mereka berpotensi diekspor jika diberi perhatian dan inovasi yang tepat.
“Ekonomi inklusif adalah ekonomi yang memperhatikan kepentingan semua pihak, terutama yang rentan dan terpinggirkan. Dengan mengintegrasikan ekonomi kreatif dan komoditas ekspor, kita dapat menciptakan peluang dan keseimbangan bagi seluruh masyarakat,” ujar Bramantyo
Ia juga menyebut potensi ekspor dari sektor kriya Kalimantan Timur semakin terbuka luas.
Produk-produk kriya, seperti kerajinan tangan, tekstil tradisional, dan barang-barang seni telah menarik minat pasar luar negeri, terutama dengan meningkatnya permintaan produk-produk unik dan berkualitas tinggi.
Dengan dorongan ini, katanya, para pelaku usaha di sektor kriya Kalimantan Timur memiliki peluang besar untuk mengembangkan usaha mereka, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara inklusif di Kalimantan Timur.