Samarinda (ANTARA Kaltim) - Beberapa bulan ke depan Kaltim akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Menyambut era baru tersebut, Kaltim harus segera bersiap menjadi pemain utama dan bukan justru menjadi tamu di rumah sendiri.
"Indonesia dan Kaltim khususnya, tidak boleh hanya menjadi penonton di era perdagangan bebas. Kita harus berperan aktif dalam perekonomian dunia," kata Kepala Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim Diddy Rusdiansyah saat membuka Seminar Peluang Investasi dan Keunggulan Kaltim di aula BPPMD Kaltim, Selasa (10/6).
Disebutkan, menghadapi era perdagangan bebas ASEAN maupun pasar global, dibutuhkan kesiapan dan strategi di tingkat lokal (daerah) maupun nasional, mencakup strategi bisnis dan perbankan maupun strategi regulasi yang menguntungkan.
"Jangan sampai pasar bebas ASEAN ini justru menjadi persaingan antara pelaku ekonomi dalam negeri, hingga berdampak direbutnya peluang oleh pelaku usaha dari negara lain,"tegas Diddy.
Pelaku usaha juga harus membuat produk-produk unggulan yang mampu bersaing di pasar bebas, karena di negeri ini banyak produk yang memiliki keunggulan komparatif.
"Jangan sampai produk-produk unggulan kita, baik pertanian, peternakan dan perikanan kalah bersaing dengan negara lain," ungkapnya.
Menurut Diddy, dengan sumber daya alam yang melimpah ditambah tersedianya tenaga kerja yang memadai menjadi daya tarik tersendiri bagi pelaku usaha. Untuk menjadi aktor utama, keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif harus mampu dimaksimalkan untuk memenangkan persaingan.
Terkait hal tersebut, perlu perencanaan investasi dan pembangunan dengan lebih mengedepankan keunggulan kompetitif, yakni dengan memunculkan industri hilir yang menghasilkan nilai tambah, serta pengembangan sektor pendukung untuk penyebaran, diversifikasi dan daya saing investasi.
Seminar digelar untuk mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil kajian awal dari hasil identifikasi dan elaborasi keunggulan kompetitif Kaltim dalam menarik peluang pasar investasi bagi komoditi karet dan kakao Kaltim.
Seminar diikuti perwakilan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) provinsi dan instansi vertikal, Badan Pengelola Kawasan, Perguruan Tinggi, lembaga perbankan dan asosiasi dunia usaha. (Humas Prov Kaltim/sar).