Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komite Syariah World Halal Food Council (WHFC) Asrorun Niam Soleh mengatakan produk halal Indonesia dapat tenggelam atau kalah bersaing saat Masyarakat Ekonomi ASEAN diberlakukan, jika tidak segera berbenah dalam daya saing produk.
"Di tengah kemudahan lalu lintas barang dan jasa di ASEAN saat MEA, produk halal yang beredar di dalam negeri dibanjiri tidak hanya berasal dari Indonesia sendiri tapi juga dari negara seperti Malaysia, Singapura dan Thailand," kata Niam di acara "Strategi Merebut MEA dengan Produk Halal" yang digelar, di Jakarta, Selasa.
Produk halal, kata dia, sangat diminati masyarakat Indonesia. Maka perebutan pangsa pasar produk halal tidak hanya dilakukan internal dunia usaha Indonesia tapi lintas negara ASEAN.
Menurut dia,pelaku usaha Indonesia masih kalah sigap dari pengusaha negeri-negeri jiran dengan adanya pasar bebas di ASEAN. Salah satu tolok ukurnya, banyak produk Indonesia yang belum memiliki sertifikat halal.
Niam menilai, pelaku usaha dan pemerintah negara ASEAN, seperti Thailand, Vietnam, Singapura apalagi Malaysia sangat memperhatikan kepentingan konsumen. Khususnya dalam memasarkan produk makanan, minuman, jasa dan barang dengan jaminan produk halal.
"Kata siapa negara seperti Thailand tidak memperhatikan kehalalan produknya? Justru negara ini lebih memprioritaskan kehalalan produk yang akan dijualnya," kata dia. (*)
Produk Halal Indonesia Bisa Tenggelam saat MEA
Selasa, 29 Desember 2015 19:13 WIB