Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diminta menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti mencegah penularan penyakit demam berdarah dengue atau DBD di daerah yang dikenal dengan julukan Benuo Taka itu.
Masyarakat harus waspada serangan penyakit demam berdarah yang tergolong berbahaya, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Jansje Grace Makisurat di Penajam, Senin, akan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar.
"Perkuat masyarakat desa dan kelurahan untuk giatkan kerja bakti atau gotong royong bersihkan lingkungan sekitar," katanya.
Menggiatkan gotong royong di lingkungan masyarakat itu, dinilai mampu menekan penyebaran penyakit DBD.
Serangan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut bisa muncul terus menerus sepanjang waktu, kapan saja dan di mana saja,
"Kerja bakti bersihkan lingkungan, perbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, serta menanam tanaman pengusir nyamuk, itu yang kami giatkan," katanya.
Penyuluhan tentang pencegahan DBD yang terjadi akibat infeksi virus dengue secara rutin dilakukan, lanjut dia, selain menggiatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara menjalin kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat, untuk segara mengangkut sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) ke tempat pembukaan sampah akhir (TPA).
Pengasapan menggunakan insektisida dan membagikan abate untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk yang menjadi perantara penularan virus dengue, menurut dia, juga dilakukan secara rutin.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser sejak awal tahun telah mencatat 109 kasus DBD di wilayah itu, yang tersebar di Kecamatan Penajam (28), Kecamatan Waru (12), Kecamatan Babulu (51), dan Kecamatan Sepaku (18).
Kendati demikian, hingga saat ini tidak ada kasus DBD yang sampai menyebabkan kematian di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, demikian Jansje Grace Makisurat. (Adv)